Pertempuran sengit memperebutkan gelar orang terkaya tak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga melampaui batas negara. Perbandingan kekayaan antara Indonesia dan China menunjukkan persaingan yang menarik. Di Indonesia, Hartono bersaudara, R. Budi Hartono dan Michael Hartono, masih kokoh di puncak daftar orang terkaya versi Forbes 2025, dengan total kekayaan mencapai USD 44,7 miliar atau sekitar Rp737,5 triliun (kurs Rp16.500 per USD). Namun, tahta tersebut tampaknya terancam.
Kekayaan fantastis Hartono bersaudara bersumber dari kerajaan bisnisnya yang luas. Djarum, produsen rokok terkemuka di Indonesia, menjadi tulang punggung kekayaan mereka. Selain itu, kepemilikan saham mayoritas di Bank Central Asia (BCA), yang diakuisisi di tengah krisis ekonomi 1997-1998, menambah pundi-pundi kekayaan mereka secara signifikan. Investasi di berbagai sektor, mulai dari Polytron, Global Digital Prima Ventures (GDP Ventures), Global Digital Niaga (Blibli.com), hingga klub sepak bola Como 1907, semakin memperkuat posisi mereka di jajaran elit dunia.

Di sisi lain, Zhang Yiming, pendiri aplikasi berbagi video populer TikTok, menguasai puncak daftar orang terkaya di China. Meskipun angka pasti kekayaannya belum diungkapkan secara detail dalam laporan Forbes yang sama, beredar kabar bahwa kekayaannya mampu menyaingi, bahkan melampaui, kekayaan Hartono bersaudara. Hal ini memicu pertanyaan menarik: apakah era dominasi Hartono bersaudara di Asia Tenggara akan segera berakhir? Perbandingan kekayaan keduanya menjadi sorotan tajam dan menarik perhatian para analis ekonomi global. Pertarungan perebutan gelar orang terkaya ini bukan hanya soal angka, tetapi juga mencerminkan dinamika ekonomi dan bisnis yang terus berubah di dua negara raksasa Asia.

Related Post
Leave a Comment