Token vs Meteran: Dompet Jebol Mana? Fakta Bikin Melongo!

Token vs Meteran: Dompet Jebol Mana? Fakta Bikin Melongo!

Artikel:

Jakarta, mediaseruni.co.id – Masyarakat sering bertanya, manakah yang lebih hemat, menggunakan token listrik prabayar atau meteran listrik pascabayar? Kedua sistem pembayaran listrik yang disediakan oleh PT PLN (Persero) ini memiliki mekanisme yang berbeda, dan dampaknya terhadap pengeluaran bulanan rumah tangga menjadi perdebatan menarik.

 Token vs Meteran: Dompet Jebol Mana? Fakta Bikin Melongo!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Listrik prabayar atau token, mengharuskan pelanggan membeli sejumlah "pulsa" atau token yang dikonversikan menjadi satuan kWh (kilowatt hour) sebelum dapat menikmati aliran listrik. Sistem ini mirip dengan pengisian pulsa pada telepon seluler.

COLLABMEDIANET

Sementara itu, listrik pascabayar memungkinkan pelanggan untuk menggunakan listrik terlebih dahulu, dan kemudian membayar tagihan sesuai dengan jumlah konsumsi energi yang tercatat pada meteran di akhir bulan. PLN akan mencatat penggunaan listrik setiap bulannya, menghitung biaya, dan menerbitkan tagihan yang harus dibayar pelanggan.

Lantas, benarkah anggapan bahwa penggunaan token listrik lebih boros dibandingkan dengan listrik pascabayar? Mediaseruni.co.id mencoba menelusuri fakta di balik perbandingan ini.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sendiri telah menetapkan tarif dasar listrik (TDL) yang berlaku secara nasional. Tarif ini menjadi acuan bagi PLN dalam menentukan biaya per kWh untuk pelanggan prabayar maupun pascabayar, baik untuk kategori rumah tangga maupun bisnis. Artinya, secara fundamental, biaya per unit listrik (kWh) seharusnya sama antara prabayar dan pascabayar.

Namun, persepsi "lebih boros" pada token listrik seringkali muncul karena beberapa faktor psikologis dan praktis. Pelanggan prabayar cenderung lebih sadar dan terkontrol dalam penggunaan listriknya karena melihat langsung pengurangan saldo token. Sementara pada pascabayar, konsumsi listrik seringkali tidak terpantau secara real-time, sehingga tagihan bulanan bisa menjadi kejutan yang kurang menyenangkan.

Selain itu, biaya administrasi pembelian token juga bisa menjadi faktor yang menambah pengeluaran. Meskipun kecil, biaya ini bisa terasa jika frekuensi pembelian token cukup sering.

Oleh karena itu, penting bagi pelanggan untuk memahami pola konsumsi listrik masing-masing, baik menggunakan prabayar maupun pascabayar. Dengan pemahaman yang baik, pelanggan dapat mengoptimalkan penggunaan listrik dan mengendalikan pengeluaran bulanan.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar