Jakarta, mediaseruni.co.id – Indonesia berpotensi besar mempercepat transisi energi dan memperkuat pasar karbonnya. Hal ini menyusul deklarasi lima komitmen bersama oleh para pemimpin negara Asia Zero Emission Community (AZEC) dalam pertemuan ke-3 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa kesepakatan ini akan memberikan keuntungan signifikan bagi Indonesia. "Pemerintah Indonesia berpeluang besar memperkuat pembiayaan transisi energi dan pengembangan pasar karbon yang melimpah dari Indonesia," ujarnya.
Selain potensi perluasan pasar karbon dan percepatan transisi energi, Indonesia juga diharapkan menerima dukungan teknologi dekarbonisasi. Dukungan ini mencakup pengembangan hidrogen, energi terbarukan, serta solusi untuk efisiensi energi.

Related Post
Airlangga menambahkan, deklarasi ini akan meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis sektor energi di kawasan Asia. Target besarnya adalah mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060. "Ini meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis energi kawasan untuk mencapai Net Zero Emission 2060. Ini keuntungan bagi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," tegasnya.
Pertemuan AZEC ke-3 yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang dan Perdana Menteri Malaysia ini fokus pada strategi mempercepat transisi energi dan dekarbonisasi di Asia. Lima komitmen yang disepakati mencakup dukungan pada target iklim global, dengan komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sejalan dengan batas pemanasan global 1,5 derajat Celcius dan pencapaian net-zero emissions. Hal ini selaras dengan hasil Global Stocktake (GST) COP28.









Tinggalkan komentar