Jakarta, mediaseruni.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi terbaru yang perlu menjadi perhatian serius. Pada September 2025, Indonesia mencatatkan inflasi sebesar 0,21% secara bulanan (month-to-month/mtm). Data ini menunjukkan adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,51 pada Agustus 2025 menjadi 108,74 di bulan September.
"Secara tahunan, inflasi mencapai 2,65% year-on-year (yoy). Sementara itu, inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,82% year-to-date (ytd)," jelas Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Berdasarkan data BPS, inflasi tertinggi secara tahunan (y-on-y) terjadi di Sumatera Utara, mencapai 5,32% dengan IHK 111,11. Sebaliknya, Papua mencatatkan inflasi terendah, yaitu 0,99% dengan IHK 104,94. Kabar baiknya, Maluku Utara mengalami deflasi sebesar 0,17% dengan IHK 108,48.
Related Post
Di tingkat kabupaten/kota, Deli Serdang mencatat inflasi tahunan tertinggi, yaitu 6,81% dengan IHK 111,99. Sementara itu, Ternate mencatatkan inflasi terendah, hanya 0,06% dengan IHK 108,70. Halmahera Tengah menjadi satu-satunya wilayah kabupaten/kota yang mengalami deflasi, yaitu sebesar 1,21% dengan IHK 107,51.
Lebih lanjut, BPS mencatat bahwa inflasi inti (y-on-y) pada September 2025 berada di angka 2,19%, inflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,18%, dan inflasi tahun kalender (y-to-d) sebesar 1,61%. Data ini memberikan gambaran komprehensif mengenai dinamika harga yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
Para ekonom memperkirakan bahwa angka inflasi ini akan menjadi pertimbangan penting bagi Bank Indonesia (BI) dalam menentukan kebijakan moneter ke depan. Pemerintah juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Tinggalkan komentar