Mediaseruni.co.id – Kelangkaan minyak goreng akhir-akhir ini membuat orang kebingungan. Saking pentingnya, banyak ibu-ibu rumah tangga rela antrean panjang berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng.
Tak pelak kelangkaan minyak goreng ini pun mendapat perhatian Megawati Soekarnoputri. Video keprihatinan Megawati menyikapi kelangkaan minyak goreng ini viral.
Video itu berisi ibu-ibu antrean minyak goreng hingga memakan korban. Hal inipun menarik perhatian anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina, SI,Kom, M.M untuk bersuara.
Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Pusat, baru -baru ini menyampaikan, bahwa maksud ibu Mega dalam video tersebut, agar dalam kondisi khusus ini, kaum ibu punya pilihan untuk mendahulukan memasak tanpa menggunakan minyak goreng.
Fenomena berdesak-desakan hingga membahayakan keselamatan, adalah resiko yang harus dihindari. Rakyat panik, mafia dan penimbun minyak goreng untung besar.
Sambil menunggu tindakan Pemerintah mengatasi melonjaknya harga minyak goreng di pasaran, Ibu Mega mengajak para ibu rumah tangga untuk memasak dengan cara rebus, kukus, panggang, dipepes dengan daun dan cara lainnya tanpa digoreng. Itu maksud Ibu Mega, tegas Perempuan Buton, Sulawesi Tenggara yang murah senyum.
“Diingatkan pilihan memasak tanpa minyak itu, sebenarnya lebih sehat bagi tubuh kita. Apalagi jika minyak dipakai berulang ulang, terbukti berbahaya bagi kesehatan,” jelas Wa Ode Wakil Rakyat Jakarta Pusat.
Menurutnya, kita harus benar-benar mencermati apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati, jangan diplintir seolah beliau tidak anggap penting pengendalian harga minyak goreng.
Megawati adalah sosok yang sangat memperhatikan keselamatan kaum ibu. “Intinya, Ibu Mega ingatkan ada pilihan bagi kita dalam menyediakan hidangan bagi keluarga, selain pakai minyak goreng dan itu lebih sehat,” tambah Wa Ode.
Saat ini Pemerintah telah memutuskan mengembalikan harga minyak goreng kemasan ke harga pasar, yang berarti tidak ada lagi minyak goreng kemasan berharga murah demi mengatasi kelangkaan, suatu kebijakan yang dinilai tepat. Tapi pemerintah diminta tetap harus melakukan pengawasan agar tidak terjadi lagi kelangkaan.
Sebelum kebijakan terbaru itu, kelangkaan minyak goreng masih terjadi di banyak tempat sehingga banyak warga harus antre untuk membeli walau pemerintah sudah mengeluarkan beberapa aturan untuk menstabilkan harga dan pasokan sejak Januari lalu. (Mds/MIO)