Semangat Subuh Sang Jurnalis

0
0 views

BARUSAN tadi Om Peres banting stang motor balik ke arah rumah. Sekujur tubuhnya basah karena kehujanan. Agak menggigil lantaran dingin.

Namun, semangat jurnalisnya masih kokoh terlihat ketika tadi sempat berhenti, ngejepret lubang jalan menganga dengan kameranya di bahu jalan yang dilintasi.

Memang, Om Peres punya rutinitas subuhan. Jam 04.30 Wib sudah keluar rumah mengantar ‘permaisuri’ yang bekerja di luar kota, dan kembali ke rumah sebelum matahari muncul.

Namun, subuh tadi, alhamdulillah, gerimis mengguyur Karawang. Om Peres kebagian berkah berbasahan di sepanjang jalan Johar – Klari – Cikampek.

Subhanallah.., subuh sebelumnya (mungkin penglihatan Om Peres kurang jeli) badan jalan masih terlihat mulus. Namun subuh tadi, setelah sejak sore hingga malam hujan turun teramat lebat, lubang dan keroakan jalan mulai bernongolan.

Alhamdulillah, tahunan Om Peres setiap subuh menyusuri jalan itu, jadi sampai hapal titik-titik mana yang ada lubang dan keroakan jalannya. Jadi tidak sampai melindas jalan berlubang.

“Om, yang dijepret kok disitu, sebelah sana Om, lubangnya lebih gede dan dalam.”

Seorang pengendara motor tiba-tiba menepi dan menunjuk lurus kedepan. Pria berjas hujan warna biru itu sempat bertanya ‘Wartawan ya Om’. Kemudian dijawab Om Peres ‘Saya Jurnalis’.

“Sampein Om ke PUPR, sekarang kan musim hujan, jalan disepanjang ruas ini (Klari – Cikampek) lubang-lubang jalannya tolong ditambal lagi. Soalnya disini rata-rata motornya cepat-cepat, kalau melindas lubang langsung celaka.”

“Oh, siap.”

“Om, apa kayak gitu ya jurnalis. Kondisi Om aja kayaknya perlu bantuan, tapi masih mikirin keselamatan orang lain.”

Dan… “Greeengg..” Suara motor pria yang kalau mencermati suara dan wajahnya masih kisaran dibawah 30 tahunan. Dia siap-siap melanjutkan perjalanan. “Jaga kesehatan Om. Di rumah anak istri menunggu. Kerjaan ga ada abisnya kalau dituruti…”

Selanjutnya Om Peres hanya menyaksikan anak muda itu menjauh dan hilang dari pandangan.

Jaga kesehatan, di rumah anak istri menunggu. Kerjaan gak ada habisnya kalau terus dituruti….

Kalimat itu masih terngiang ketika Om Peres manstarter motornya. Barusan jurnalis produktif mediaseruni.co.id ini mengamankan kameranya dengan bungkusan pelastik keresek dan memasukan ke dalam bagasi jok motor.

Om Peres tersenyum, dan ingin mengatakan kepada anak muda tadi, andaikan kau diposisiku dan kaulah jurnalisnya yang jadi ‘penjaga amanat rakyat’ apakah kau bisa nyenyak tertidur sementara isi kepala dipenuhi cerita celaka esok hari…. (*)

Tinggalkan Balasan