IHKARAWANG, MEDIASERUNI.CO.ID – Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi Partai Gerindra Ihsanudin mengatakan terhentinya proses belajar mengajar di sekolah, karena pandemi corona sudah berlangsung lebih dari setahun.
Selaku Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Ihsanudin meminta pemerintah untuk mendengar masukan kalangan masyarakat sipil yang peduli terhadap isu pendidikan, dan bertujuan untuk mendapatkan solusi terbaik mengatasi tantangan proses belajar mengajar di masa pandemi ini.
“Isu pendidikan di tengah pandemi sangat luas dan kompleks. Diperlukan kejernihan, kehati-hatian, tapi juga progresifitas, inovasi, dan kedisiplinan untuk menyelesaikannya,” ungkap Ihsanudin, anggota legislatif dari Dapil Karawang-Purwakarta, Senin (22/2/2021).
Menurutnya, Pemerintah di semua level bisa lebih proaktif menjemput bola dengan mengundang perwakilan masyarakat guna mendengarkan masukan dan ide mereka terkait proses belajar mengajar terbaik untuk anak didik di pandemi ini.
“Adapun masalah pendidikan tidak bisa diselesaikan dan diserahkan kepada pemerintah saja. Serta semua elemen harus berkolaborasi serta bergotong-royong untuk menyelesaikan masalah pendidikan ini mulai dari dasar menengah sampai pendidikan tinggi,” kata Ihsanudin.
Ia juga menegaskan, perlu adanya sinergi antar lembaga seperti pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota, BUMN, perusahaan swasta, dan organisasi masyarakat untuk peduli dan mencari solusi bersama menghadapi opsi-opsi pengajaran terbaik. “Khususnya ketika opsinya adalah dimulai kembali pendidikan tatap muka,” jelas Ihsanudin.
Meskipun, lanjut Ihsanudin, untuk sejumlah daerah yang masih berkutat dalam zona merah maka opsinya tentunya adalah kelas jarak jauh atau online. Namun kelas online sekalipun pemerintah tetap harus mencari solusi agar akses dan kualitas belajar belajar tetap berlangsung baik.
“Jangan sampai kita kehilangan satu generasi terkait kualitas SDM yang berkarakter karena menurunnya kualitas, konsentrasi serta intensitas belajar-mengajar aktif. Inovasi pengajaran harus dilakukan, akses internet harus terjamin baik,” ujar Ihsanudin.
Ihsanudin juga berharap, jika pemerintah menghendaki memulai lagi kegiatan tatap muka di kelas. Maka ia menganjurkan untuk diterapkan secara ketat protokol kesehatan untuk di sekolah. Atau bisa juga dapat dilakukan secara bertahap bergelombang mengikuti perkembangan pandemi di suatu daerah tertentu.
“Karena tidak bisa disamakan untuk semua daerah dan semua peserta didik,” pungkas Ihsanudin.
Wartawan : Muchtar
Editor : Mayadasari