Artikel:
JAKARTA – Indonesia bersiap memasuki era energi nuklir dengan rencana ambisius membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Sumatera dan Kalimantan. Langkah ini tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) periode 2025-2034.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa studi kelayakan dan prioritas telah rampung. "Untuk sementara, secara teknis memang demikian," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Senin (26/05/2025).

Related Post
Sesuai RUPTL, kapasitas PLTN yang akan dibangun adalah 0,5 gigawatt (GW), dengan alokasi masing-masing 250 megawatt (MW) untuk Sumatera dan Kalimantan.
Saat ini, pemerintah tengah merampungkan regulasi yang akan menjadi landasan hukum bagi pembangunan PLTN ini. Targetnya, PLTN dapat beroperasi pada tahun 2032. "Mungkin konstruksi dimulai pada 2027, dengan kapasitas awal yang lebih kecil, yaitu 250 MW," jelas Bahlil.
Proyek PLTN ini adalah bagian integral dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
RUPTL 2025-2034 menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 GW. Komposisinya adalah 61% (42,6 GW) dari EBT, 15% (10,3 GW) dari penyimpanan energi (storage), dan 24% (16,6 GW) dari energi fosil. mediaseruni.co.id akan terus memantau perkembangan proyek strategis ini.
Leave a Comment