Raja Ampat Terancam? Fakta Tambang Nikel Bikin Tercengang!

Raja Ampat Terancam? Fakta Tambang Nikel Bikin Tercengang!

Jakarta, mediaseruni.co.id – Polemik aktivitas pertambangan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, terus bergulir. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa lokasi tambang dan kawasan wisata di Raja Ampat memiliki fungsi yang berbeda dan terpisah jarak signifikan.

"Pulau-pulau di Raja Ampat itu punya fungsi masing-masing. Ada kawasan konservasi dan pariwisata, ada juga yang menyimpan potensi mineral," ujar Bahlil, menekankan bahwa kedua fungsi ini tidak tumpang tindih.

 Raja Ampat Terancam? Fakta Tambang Nikel Bikin Tercengang!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa lokasi tambang nikel yang menjadi sorotan, berjarak sekitar 30-40 kilometer dari destinasi wisata populer seperti Pianemo. Meskipun demikian, Bahlil berencana untuk terjun langsung ke Sorong dan Pulau Gag untuk melakukan verifikasi lapangan. Tujuannya adalah memastikan bahwa aktivitas pertambangan yang dilakukan tidak melanggar aturan lingkungan maupun kearifan lokal yang berlaku di Papua Barat Daya.

COLLABMEDIANET

"Kami akan cek langsung di lapangan. Hasil verifikasi akan kami umumkan secara transparan kepada publik setelah tim menyelesaikan investigasi," tegas Bahlil.

Sebagai langkah antisipasi, Bahlil telah menginstruksikan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) untuk menghentikan sementara operasi Kontrak Karya (KK) PT GAG Nikel. Keputusan ini diambil menyusul adanya pengaduan dari masyarakat terkait potensi dampak pertambangan terhadap kawasan wisata Raja Ampat.

"Agar tidak terjadi kesimpangsiuran, kami putuskan untuk menghentikan sementara operasi PT GAG Nikel sampai verifikasi lapangan selesai," imbuhnya.

Berdasarkan data dari aplikasi Mineral One Data Indonesia (MODI), PT GAG Nikel memiliki izin Kontrak Karya dengan nomor akta perizinan 430.K/30/DJB/2017, dengan luas wilayah izin pertambangan mencapai 13.136,00 hektare.

Langkah tegas yang diambil oleh Kementerian ESDM ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan, khususnya di kawasan strategis seperti Raja Ampat. Publik menanti hasil investigasi lapangan yang akan menentukan nasib operasi pertambangan di wilayah tersebut.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Leave a Comment