Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini mengumumkan kabar mengejutkan terkait stok beras nasional. Angka yang fantastis, lebih dari 3,1 juta ton, tercatat sebagai stok tertinggi dalam 23 tahun terakhir. Kenaikan signifikan ini juga terlihat dari serapan beras hasil panen petani; mencapai 719 ribu ton selama Januari hingga Maret, angka tertinggi dalam satu dekade.
Pernyataan Gibran ini disampaikan di tengah kekhawatiran global akan krisis pangan. Ia menekankan kekuatan fundamental pertanian Indonesia yang masih kokoh, ditopang oleh 28 juta petani, tanah subur, dan komoditas unggulan seperti padi, jagung, kopi, dan tebu. Namun, Gibran juga menyoroti perlunya peningkatan teknologi pertanian, riset, sistem penyimpanan yang lebih baik, dan penguatan hilirisasi untuk memaksimalkan potensi sektor ini.

Meskipun angka stok beras yang melimpah menjadi angin segar, pernyataan Gibran ini juga mengindikasikan upaya serius pemerintah dalam memberantas mafia pangan yang selama ini menjadi momok bagi ketahanan pangan nasional. Strategi apa lagi yang akan diterapkan Gibran untuk memastikan distribusi beras merata dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat? Pertanyaan ini masih menjadi teka-teki yang perlu dijawab. Langkah tegas Gibran dalam memberantas mafia pangan menjadi kunci keberhasilan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Indonesia.

Related Post
Leave a Comment