Kejutan mengguncang industri ritel Tanah Air! GS Supermarket, jaringan ritel asal Korea Selatan yang cukup dikenal, dipastikan akan menghilang dari peta perbelanjaan Indonesia. Bukan karena bangkrut, melainkan karena proses akuisisi yang membuat semua cabangnya diambil alih. Gerai-gerai di Bekasi dan seluruh Indonesia akan tutup permanen. Lalu, siapa sebenarnya pemilik raksasa ritel ini yang memutuskan untuk menarik diri dari pasar Indonesia?
Ternyata, GS Supermarket merupakan bagian dari GS Retail, perusahaan raksasa ritel Korea Selatan yang mengelola lebih dari 280 supermarket, sekitar 9.300 toko serba ada, dan 120 gerai kesehatan dan kecantikan di negaranya. Berdiri sejak 1974 di bawah naungan GS Group, GS Retail mencoba peruntungan di Indonesia sejak 7 Oktober 2016 dengan gerai pertamanya di Cibubur. Gerai mewah seluas 1.712 meter persegi di kawasan elit ini menjadi bukti ambisi mereka membidik segmen konsumen kelas atas dengan produk-produk impor dan lokal pilihan. Kerjasama dengan Sinar Mas Land melalui skema build-to-suit menunjukkan keseriusan investasi awal mereka.
Namun, visi GS Retail untuk menaklukkan pasar Indonesia yang disebut sebagai salah satu yang paling cepat berkembang di dunia, tampaknya tak berjalan semulus yang diharapkan. Meskipun Senior Executive Vice President GS Retail, Yong Won Kim, melihat potensi besar di pasar Indonesia dengan populasi muda yang aktif secara ekonomi, penutupan seluruh gerai ini menimbulkan pertanyaan besar tentang strategi bisnis mereka dan siapa di balik keputusan strategis ini. Siapa pemilik sebenarnya yang memutuskan untuk menarik investasi dari Indonesia? Misteri ini masih menunggu jawaban.
Leave a Comment