Prabowo Subianto, Presiden RI, melontarkan janji-janji manis bagi kaum buruh. Deretan program yang dijanjikan, dari penghapusan outsourcing hingga pembentukan dewan kesejahteraan khusus, menarik perhatian. Namun, seberapa realistiskah janji-janji tersebut? Mari kita telusuri lebih dalam.

Pertama, Prabowo berjanji membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional. Dewan ini, yang beranggotakan tokoh dan pimpinan buruh seluruh Indonesia, akan menjadi penasihat presiden terkait kebijakan ketenagakerjaan. Tujuannya? Memberikan masukan langsung kepada presiden untuk memperbaiki UU dan regulasi yang dinilai merugikan buruh. Langkah ini terkesan progresif, namun implementasinya perlu diawasi ketat.

Janji Manis Prabowo untuk Buruh:  Mimpi atau Realita?
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Kedua, untuk mengatasi maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Prabowo berencana membentuk Satgas PHK. Satgas ini akan turun tangan jika PHK dilakukan secara sewenang-wenang, menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi hak-hak pekerja. Namun, efektivitas Satgas ini bergantung pada kekuatan regulasi dan penegakan hukum yang mendukungnya.

Ketiga, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga akan segera dibahas DPR. Prabowo bahkan meminta agar RUU ini selesai dalam waktu tiga bulan. Hal ini menunjukkan perhatian terhadap sektor informal yang selama ini kerap terabaikan. Namun, proses legislasi yang panjang dan kompleks perlu diantisipasi.

Keempat, yang paling menarik perhatian adalah janji penghapusan sistem outsourcing. Prabowo meminta Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional untuk mempelajari dan merekomendasikan langkah-langkah penghapusan sistem ini. Namun, ia juga menekankan perlunya keseimbangan dengan kepentingan investor. Ini menjadi poin krusial yang akan menentukan keberhasilan kebijakan ini. Akankah janji ini menjadi kenyataan atau hanya sebatas wacana?

Kelima, Prabowo juga menjanjikan perlindungan lebih besar bagi pekerja di sektor kelautan dan perikanan melalui revisi UU. Ini menunjukkan perhatian terhadap sektor yang selama ini rentan terhadap eksploitasi.

Terakhir, Prabowo menyatakan dukungannya untuk mengangkat Marsinah, aktivis buruh yang gugur pada 1993, menjadi Pahlawan Nasional. Ini menjadi simbol komitmen pemerintah dalam menghargai perjuangan kaum buruh.

Kesimpulannya, janji-janji Prabowo kepada buruh terkesan menarik. Namun, keberhasilannya bergantung pada implementasi di lapangan dan kemampuan pemerintah untuk menyeimbangkan kepentingan berbagai pihak. Apakah janji ini akan menjadi kenyataan atau hanya janji kampanye? Waktu yang akan menjawabnya.

Hukrim

Sports

Cerita Bersambung

Jejak Leluhur

Latest Post

Page 1 of 9 1 2 9

Rekomendasi

Most Popular