JAKARTA – Hippindo, asosiasi peritel dan penyewa pusat perbelanjaan Indonesia, melontarkan ide segar untuk menggenjot ekonomi nasional: BLT berbentuk voucher belanja. Usulan ini muncul di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi di bawah 5% pada kuartal mendatang, pasca meredupnya euforia belanja Lebaran.
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, menyatakan industri ritel – yang menjadi penyumbang lapangan kerja besar – sangat membutuhkan suntikan stimulus. Menurutnya, daya beli masyarakat perlu didorong agar roda perekonomian kembali berputar kencang.

"Kami mengusulkan agar pemerintah memberikan BLT, atau lebih tepatnya voucher belanja. Ini sebagai upaya meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya kelas bawah," ujar Budihardjo. "Bayangkan, ibu-ibu rumah tangga diberi voucher untuk berbelanja di dalam negeri. Ini akan sangat efektif," tambahnya.

Related Post
Strategi voucher belanja dinilai lebih efektif ketimbang BLT tunai biasa karena langsung menyasar sektor ritel dan memacu perputaran uang di dalam negeri. Hippindo berharap usulan ini menjadi pertimbangan pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi ke depan. Langkah ini dinilai krusial untuk mencegah potensi perlambatan ekonomi yang lebih dalam.
Leave a Comment