Mediaseruni.co.id, GARUT – PLN melalui Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Garut, tidak hanya mengandalkan peran petugas laki-laki saja, dalam menjaga keandalan pasokan listrik yang ada di Kabupaten Garut.
Petugas perempuan juga berperan menjaga keandalan pasokan listrik di Kabupaten Garut. Mereka ini yang disebut Srikandi PLN.
Srikandi PLN ini juga dilibatkan dalam menjaga serta meminimalisir adanya gangguan jaringan listrik, baik di Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) maupun di Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Salah seorang Srikandi PLN tersebut adalah Ni Made Hary Sasmita Dewi (27), yang bertugas sebagai Junior Technician K3L & KAM ULTG Garut.
“Sebagai Srikandi PLN memang banyak rintangan yang harus dilalui, salah satunya pekerjaan ini, biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki,” ucap Ni Made, Rabu 8 Maret 2023.
Meski begitu, pekerjaan yang saat ini dilakukan seperti pemeliharaan jaringan listrik serta pekerjaan teknis lainnya, tidak jadi penghalang dirinya dalam menjalankan tugas.
“Memang pekerjaan ini banyak dikerjakan oleh mayoritas laki – laki, tetapi tidak menjadi penghalang saya untuk ikut serta dalam setiap pekerjaan,” tambah Ni Made.
Salah satu hal yang menjadi tantangan bagi Ni Made adalah membuktikan, bahwa di garda terdepan PLN, perempuan pun mampu untuk menjalankan pekerjaannya.
Dengan adanya perspektif itu, kata Ni Made, saat ini dirinya terus berusaha belajar, dan selalu ingin membuktikan bahwa dirinya bisa menjalankan tugas dalam menjaga keandalan pasokan listrik khususnya di Kabupaten Garut.
“Srikandi PLN itu harus serba bisa, tanggap dan tangkas dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. Seperti pemeliharaan rutin, pengujian dan pekerjaan lainnya,” terang Ni Made.
Selama bertugas di PLN ULTG Garut, akui Ni Made, memang banyak pengalaman yang sangat berkesan saat menjalankan pekerjannya. Salah satunya ketika melaksanakan pemeliharaan rutin 2 tahun PMT 150 KV, di mana saat itu cuaca sedang mendung dan akan segera turun hujan.
Dengan kondisi cuaca yang akan turun hujan ini, otomatis pekerjaan harus segera cepat diselesaikan dengan tepat dan tanpa mengurangi keamanan yang ada.
“Saat itu sebagai seorang Srikandi saya bisa membuktikan bahwa setiap pengujian dan pekerjaan selesai dengan tepat waktu,” ucap Ni Made.
Ni Made mengatakan, selama bertugas di PLN, dirinya telah mengikuti berbagai event, tidak hanya dibidang electrical engineering yaitu lomba karya inovasi, tetapi dibidang olahraga seperti archery, bulu tangkis dan lain-lain.
Ni Made juga berharap kepada seluruh Srikandi PLN di Indonesia untuk terus semangat, selalu berusaha dan jangan putus asa, serta jangan menjadikan gender sebagai batasan dalam berkarya dan melebarkan sayap berkarir di PLN.
“Kita harus membuktikan bahwa wanita bisa dan mampu untuk memimpin dari berbagai bidang yang ada di perusahaan kita tercinta ini,” paparnya. (adv)