Retno Marsudi, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Air, menyampaikan bahwa keberhasilan dalam menangani masalah air dan sanitasi merupakan kunci untuk mencapai seluruh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) lainnya. Hal ini diungkapkannya dalam penutupan pertemuan UN Water yang berlangsung di New York pada Selasa, 5 November 2024.
Dalam penutupan konferensi dua hari tersebut, Retno menyatakan keyakinannya bahwa komunitas global dapat mencapai target pembangunan yang diharapkan dalam sektor air. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan momentum strategis yang ada dan mendorong kemajuan berkelanjutan dalam menindaklanjuti hasil-hasil dari Konferensi Air PBB 2023, yang akan menjadi pijakan menuju Konferensi Air PBB berikutnya pada 2026.
“Kita tidak boleh menyia-nyiakan momentum ini. Sekarang waktunya untuk menciptakan ‘gerakan air’ yang kuat yang didukung oleh semua pihak,” kata Retno dalam pernyataannya, Kamis (7/11/2024).
Retno mengingatkan pentingnya berfokus pada aksi yang menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat dan memiliki dampak konkret. “Yang terpenting adalah tindakan yang membawa perubahan positif dalam kehidupan masyarakat. Perhatian kita harus berpusat pada implementasi, implementasi, dan lebih banyak lagi implementasi,” katanya.
Retno juga menegaskan perlunya kolaborasi yang inklusif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk sektor bisnis, organisasi filantropi, dan lembaga keuangan, dalam membangun kemitraan inovatif untuk menutup kesenjangan pendanaan. Dalam visinya, Retno menekankan pentingnya menghilangkan hambatan antarsektor guna mencapai akses air dan sanitasi bagi semua pihak.
Retno turut mendorong agar sumber daya yang tersedia dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan di sektor air dan sanitasi, dengan mengusung visi “Tiga A”: Advocate (Advokasi), Align (Penyelarasan), dan Accelerate (Percepatan). Melalui strategi ini, ia berharap seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi dan bergerak sejalan, sehingga setiap langkah yang diambil dapat memberikan kontribusi nyata terhadap tujuan bersama.
“Keberhasilan satu pihak dapat menjadi solusi bagi banyak orang, sungguh mewujudkan prinsip ‘leaving no one behind,” tutupnya.
Presiden Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (IFAD), Alvaro Lario, yang memimpin pertemuan UN Water, menyatakan dukungannya atas seruan aksi dari Utusan Khusus Retno Marsudi dan menekankan pentingnya memastikan bahwa “pekerjaan UN Water relevan bagi masyarakat.” Pertemuan ini merupakan momen pertama bagi Retno Marsudi dalam perannya sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Air, menunjukkan komitmennya dalam menghidupkan kembali agenda global terkait air dan sanitasi dengan pendekatan strategis dan kolaboratif yang kuat.
Pertemuan UN-Water yang berlangsung pada 4–5 November 2024 di New York ini dihadiri oleh lebih dari 130 peserta yang berasal dari organisasi anggota dan mitra UN-Water. Acara ini menyoroti pentingnya kemitraan serta kesatuan dalam upaya PBB untuk mengatasi tantangan di sektor air dan sanitasi.