Nasib Nakes Karawang, Covidnya Makin Ganas Insentif tak Kunjung Cair Imun pun Menurun
Karawang, mediaseruni.co.id – Ada hal menarik ketika mendengar ucapan bernada ‘seloroh’ atau candaannya ala Ketua Umum Paguyuban Braja Pasundan Indonesia, Pak Yusup Suharyansyah, tentang imun. Beliau mengungkapkan kekhawatirannya terhadap imun teman-teman tenaga kesehatan akan menurun, sehingga berpotensi besar terpapar virus Covid-19.
Alasannya, karena dikhawatirkan juga teman-teman pejuang Covid-19 ini terlalu memikirkan insentifnya yang tak kunjung cair-cair, hingga akhirnya kelelahan dan berbuntut terganggunya kesehatan mereka. Pada saat kesehatan mereka menurun merupakan pikiran logis jika kondisi tubuh pun jadi melemah, sehingga ikut mempengaruhi ketahanan imun mereka.
Makanya, tidak bisa disalahkan juga kalau kemudian mengundang berbagai pendapat. Termasuk jadi penyebab banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, karena kelelahan memikirkan insentif yang belum cair justru disaat mereka berjibaku melawan keganasan Covid-19.
Anak mau masuk sekolah karena kurikulum pendidikan segera memasuki tahun ajaran baru. Perlu buku-buku pelajaran, seragam sekolah dan alat-alat pendukung bersekolah. Karena, meskipun sekarang belajarnya di rumah dan secara daring untuk urusan buku pelajaran dan alat-alat pendukung sekolah yang lain mana bisa ditawar-tawar, kan tetap harus diada-adakan.
Begitu yang terpikir kemungkinan besar, belum termasuk kebutuhan sehari-hari atau tunggakan-tunggakan yang keburu tercatatkan yang sumber pembiayaannya telah direncanakan dari kantong-kantong insentif. Masih banyak lagi mungkin, dan mungkin juga yang tidak akan mereka ungkapkan, dipendam dalam hati sehingga lama-lama menggerogoti hati dan pikiran, yang akhirnya membuat imun mereka turun.
Bicara soal imun, bukan vaksin saja yang bisa meningkatkan imun, atau asupan-asupan bergizi lengkap aneka macam vitaminnya. Tetapi pemikiran yang sehat dan selalu berpikir positif juga dapat merangsang peningkatan imun dalam tubuh. Bagaimana mau berpikir sehat kalau tetangga kanan kiri sudah seperti minum obat tiga kali sehari menyampaikan pesan elektronik tagihan hutang.
Namun, dari sekian banyak alasan yang mengharuskan pemerintah daerah tentunya berpikiran positif memikirkan ‘imun’ para tenaga kesehatan ini, karena mereka adalah ujung tombaknya perlawanan terhadap Covid-19, dari varian alfa, beta sampai delta. Perlu dicatat, merekalah yang terdepan berhadapan langsung dengan virus-virus itu. Jadi perkuat dulu imun mereka dengan mencairkan insentif mereka. Sehingga mereka pun memiliki ketahanan imun untuk habis-habisan berjuang melawan Covid-19.
Sekedar menyampaikan saja, kalau menurut informasi ada sekitar 300 an lebih nakes yang terkena covid-19, ini tentunya menjadi masalah yang sangat serius dan bisa berpengaruh terhadap pelayanan. Kabarnya pejuang-pejuang Covid ini malah tenaga-tenaga kesehatan yang bekerja di RS Paru dan RSUD Karawang, dan dua-duanya rumah sakit pemerintah. Nasiiib… Nasib. Tetap semangat, jaga kesehatan dan imun meskipun harus berkalang tanah. Karena kalian adalah pahlawannya di zaman ini. (*)
