Momen penuh ketegangan saat lima buaya liar melarikan diri dari penangkaran di Cianjur akhirnya berhasil diatasi. Kelompok reptil ganas ini kini telah ditangkap dan dipindahkan oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ke lokasi baru di Cikananga, Sukabumi. Seperti macan lepas dari kandang, upaya penyelamatan ini memerlukan kehati-hatian ekstra, karena buaya dikenal sebagai predator yang tangguh. Evakuasi ini memastikan keselamatan lingkungan sekitar sekaligus memberikan tempat yang lebih aman bagi satwa liar tersebut. Kini, buaya-buaya itu menjalani kehidupan baru di habitat yang lebih terkendali.
Proses pemindahan buaya yang dilakukan pada Kamis malam (3/10/2024) terbukti sangat melelahkan, meskipun akhirnya berhasil dievakuasi. Banyak petugas dikerahkan untuk memastikan evakuasi berjalan lancar, namun hal itu tetap memakan banyak energi dan tenaga. Tak bisa dipungkiri, usaha keras mereka menguras stamina selama operasi berlangsung.
Setelah berhasil dievakuasi, lima buaya yang masing-masing memiliki panjang sekitar tiga meter diangkut menggunakan dua unit truk. Setiap ekor buaya, yang beratnya mendekati 100 kilogram, membutuhkan tenaga sekitar 10 orang untuk mengangkatnya. Proses pemindahan ini memerlukan kerjasama tim yang solid, mengingat ukuran dan berat satwa-satwa tersebut yang cukup besar.
Bahkan, terlihat jelas para petugas BKSDA yang dibantu oleh anggota kepolisian dan pegawai Kecamatan Cianjur kewalahan saat mengangkat buaya ke atas truk. Setiap kali melangkah sekitar lima meter, mereka harus berhenti sejenak untuk beristirahat dan memulihkan tenaga sebelum melanjutkan proses pengangkutan buaya-buaya itu. Tantangan fisik yang besar ini menunjukkan betapa beratnya tugas mereka, mengingat ukuran dan kekuatan hewan-hewan tersebut.
Setelah lebih dari tiga jam, akhirnya kelima ekor buaya berhasil diangkut dan dipindahkan ke penangkaran baru yang lebih sesuai. Sebelumnya, keberadaan mereka sempat menciptakan suasana mencekam di kalangan warga Cianjur akibat pelarian mereka dari tempat penangkaran. Dengan pemindahan ini, diharapkan keadaan akan kembali normal dan reptil-reptil tersebut dapat hidup dengan lebih aman di habitat yang lebih terjaga.
“Jadi dari puluhan buaya yang dititipkan di penangkaran ini, ada lima yang kabur. Tiga ekor kabur ke kawasan galian C dan dua lainnya kabur ke pesawahan serta kali di dekat penangkaran. Jadi yang kabur itu yang langsung kami evakuasi,” kata Kepala Resort Wilayah 5 Cianjur BKSDA Jabar Andri Irianto, Jumat (4/10/2024).
Setelah proses evakuasi, lima buaya ini akan dititipkan di pusat penyelamatan satwa di Cikananga, Sukabumi. Sementara itu, reptil-reptil lain yang masih berada di penangkaran akan dipindahkan secara bertahap untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka. Langkah ini diambil untuk menjaga kondisi lingkungan penangkaran agar tetap stabil dan mengurangi risiko kejadian serupa di masa mendatang.
“Sementara penguatan tanggul dulu, tentunya juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan nanti juga kedepannya kita akan evakuasi kembali,” tuturnya.
Di sisi lain, Andri mengungkapkan bahwa pihak BKSDA telah menitipkan puluhan buaya ke penangkaran di Cianjur sejak tahun 2018. Namun, hingga saat ini, pihaknya belum memiliki data yang akurat mengenai jumlah total buaya yang ada. Ketidakpastian ini menunjukkan tantangan dalam pengelolaan dan pemantauan satwa liar yang dititipkan, sehingga perlu perhatian lebih lanjut untuk memastikan kesejahteraan mereka.
“Kita belum tau pastinya berapa, paling nanti akan terlihat jika sudah melakukan evakuasi selanjutnya, mungkin tidak akan lebih dari 20 meski awal kabarnya ada 80 ekor yang dititipkan,” ungkapnya.