MEDIA SERUNI – Perempuan memegang peranan penting dalam menyetop penyebaran pandemi infeksi virus corona atau Covid-19. Mulai dari membimbing keluarga saat berada di rumah hingga menjadi garda terdepan penyembuhan Covid-19 sebagai dokter dan perawat.
- Tak jarang para perempuan ini memiliki peranan ganda sekaligus. Seperti yang dijalani dokter spesialis paru Erlina Burhan.
Sehari-hari, Erlina berperan sebagai ibu dari empat anak di rumah. Sementara di luar rumah, dia berjibaku dengan pasien-pasien Covid-19 sebagai dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan.
Tak berhenti sampai di situ, di kutip dari CNN Indonesia, Erlina juga memegang tanggung jawab sebagai tenaga pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dengan posisinya sebagai seorang ahli, tak jarang dia mengedukasi masyarakat di banyak media.
“Saya dokter, tapi ibu rumah tangga juga,” kata Erlina dalam konferensi pers BNPB bertajuk Peran Para Kartini di saat Pandemi Covid-19, Selasa 21 April 2020 yang lalu.
Menurut Erlina, seorang ibu merupakan sosok penting dalam keluarga untuk mencegah penyebaran virus corona. Erlina mengatakan, ibu harus memastikan anak-anak dan seluruh anggota keluarganya tetap berada di rumah dan membuat suasana nyaman.
“Termasuk juga menyediakan makanan bergizi dan seimbang,” ucap Erlina yang juga merupakan Tim Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ibu pula yang bertugas mengingatkan untuk memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan. Ibu dengan anak usia sekolah juga mesti mendampingi anak-anak untuk belajar di rumah.
Sebagai tenaga kesehatan, Erlina mengatakan, perempuan memiliki kemampuan lebih untuk dapat dekat dengan pasien dan memberikan edukasi kepada keluarga. Data menunjukkan, sekitar 70 persen tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat adalah perempuan.
Erlina berpesan pada semua ibu, tenaga kesehatan, dan para perempuan untuk tetap menjaga kesehatan.
“Pesan saya kepada para perempuan Indonesia adalah agar berperan mencegah Covid-19, apapun, tidak masalah besar atau kecil semuanya berarti. Anda semua adalah pahlawan di keluarga dan tempat masing-masing,” tutur Erlina.
Selain tenaga kesehatan, terdapat sejumlah pekerjaan lain yang juga diisi oleh para perempuan dalam rangka memberantas Covid-19.
Wakil Ketua MDMC Rahmawati Husein menyoroti peran perempuan yang bergerak dalam bidang UMKM yang menyediakan kebutuhan selama Covid-19.
“Banyak perempuan di masyarakat kecil yang membuat masker, membuat hand sanitizer, menyediakan makanan untuk anak-anak kos yang tidak bisa pulang, luar biasa sekali,” kata Rahmawati.
Menurut Rahmawati, perempuan-perempuan ini mesti diapresiasi karena sangat berjasa di periode Covid-19 ini.
Di sisi lain, perempuan Indonesia juga masih mendapatkan sejumlah kendala. Sekretaris LPBI NU Yayah Ruchyati menjabarkan sejumlah tantangan yang dihadapi perempuan Indonesia di masa kini.
Tantangan itu meliputi pelecehan seksual hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Yayah meminta agar perlindungan untuk para perempuan ditingkatkan karena perempuan punya peran strategis untuk memajukan negeri, terutama di masa Covid-19.
“Kadang di jalan itu masih ada pelecehan seksual, itu harus di proteksi betul,” ucap Yayah. (ptj/asr)