Melirik Bisnis Tembakau Lintingan, Solusi Hemat Ngebul
Mediaseruni.co.id, SUKABUMI – Bisnis tembakau makin bersinar di Sukabumi. Hal ini karena terimbas efek gaya hidup perokok pabrikan, yang bergeser dari rokok pabrikan ke lintingan.
Merokok bisa dikatakan saat ini merupakan kebutuhan bagi para perokok. Semakin mahalnya harga rokok pabrikan yang tiap tahunnya mengalami kenaikan harga, membuat para penikmat Rokok pabrikan beralih ke tembakau Lintingan.
Tembakau lintingan ini sekarang lebih populer dengan istilah ‘TINGWE’ alias Ngelinting Dewe (baca; melinting sendiri). Peluang inilah dimanfaatkan Andre, karyawan Pabrik sparepart electronik.
Melihat bisnis tembakau lintingan ini sangat menjanjikan, dia langsung membuka usaha jual tembakau lintingan di rumahnya, Perumahan Bumi Pakuwon Regency Blok WK 5 No 11 Kabupaten Sukabumi.
Dia juga melayani pembelian secara online melalui salah satu aplikasi Jual beli Online. Jika dulu rokok lintingan identik dengan orang jadul berusia lanjut, kini lifestyle perokok lintingan bergeser ke kaum milenial.
“Disini kami menyediakan semua varian rasa tembakau. Mulai rasa Apel, pisang, capucino, dan juga ada rasa rokok pabrikan dengan harga yang berbeda beda,” ujar Andre.
Rokok lintingan yang paling cepat habis, akui Andre, itu seperti tembakau rasa Apel dan Bery ice dari Banjarnegara. “Omzet sehari sekarang bisa Rp 1 juta. Naik banyak, apalagi sejak harga rokok pabrikan makin mahal,” ungkapnya.
Sementara Iwan alias Abah (50) adalah seorang diantara penikmat ‘Tingwe’. Iwan menjatuhkan pilihan rokok lintingan karena harga rokok pabrikan saat ini sudah tidak terjangkau kantongnya.
Berawal dari melihat seorang teman yang kelihatan sangat menikmati rokok lintingan, Abah pun mencoba dan jadi keterusan. “Saya beli tembakau, sangat hemat beli 50 gram Rp 10 ribu bisa buat 4 hari,” kata Abah, kepada mediaseruni.co.id, Kamis, 16 Maret 2023.
Berbeda, sambung Abah, kalau beli rokok sebungkus sekarang Rp 20 ribu paling satu hari habis. (Dwika)
Editor Azhari