BISMILLAHHIRROHMANNIRROHIM… Hati saya mendadak sedih dan takut, ketika mendapat sebuah pertanyaan “Apakah Covid-19 itu benar ada?”. Saking takutnya saya lantas membuka-buka buku dan mencari literatur yang memungkinkan untuk menguatkan hati saya. Belum puas juga setelah mendapatkan kata ‘Yakjuj dan Makjuj’ disebutkan tanda-tanda yang akan menandakan kemunculan Dahjal jahanam, akhirnya saya bertanya kepada ‘Om Google’.

Sesuatu yang membuat hati tambah menciut adalah ketika Allah memerintahkan Imam Mahdi untuk menghindari Yakjuj Makjuj dan membawa pengikutnya ke sebuah gunung paling tinggi. Pertanyaan kala itu muncul dibenak, kenapa Allah tidak memerintahkan untuk melawan. Padahal, bukankah Imam Mahdi (Imam Mahdi; sebagian percaya Imam Mahdi adalah Nabi Isa, ada juga mempercayai Imam Mahdi berbeda sosok dengan Nabi Isa) yang turun untuk menyelamatkan manusia dan membunuh dahjal jahanam.

Pada akhirnya, Allah memang mengirimkan pasukanNya untuk memusnahkan Yakjuj Makjuj. Tetapi bukan itu yang menakutkan saya, melainkan yang dialami Imam Mahdi dan pengikutnya ketika melarikan diri dari ancaman Yakjuj Makjuj. Dari mulai pelarian sudah dihadang berbagai kesusahan dan penderitaan. Setelah di atas gunung pun penderitaan semakin hebat.

Kelaparan dan rasa haus, bisa jadi melanda pengikut (baca; manusia) Imam Mahdi ketika itu. Sementara mau turun ke kaki gunung mencari makan takut malah jadi makanan Yakjuj Makjuj. Alhasil (baca; barangkali) ‘lockdown’ pun diberlakukan, semata-mata agar terhindar jadi mangsa Yakjuj Makjuj.