Jakarta – Setelah sukses mengamankan sejumlah proyek nikel strategis, PT Antareja Mahada Makmur (AMM), bagian dari grup PT Putra Perkasa Abadi (PPA), kini melebarkan sayapnya ke sektor energi dengan menggarap potensi tambang batu bara. Langkah ini menandai diversifikasi bisnis yang signifikan bagi perusahaan.
AMM dipercaya untuk menjalankan operasional pertambangan batu bara milik PT Dizamatra Powerindo yang berlokasi di Lahat, Sumatera Selatan. Proyek ini menambah daftar panjang portofolio AMM, menyusul kesepakatan jangka panjang selama 8 tahun dengan PT Vale Indonesia Tbk di Blok 1 Bahodopi, Sulawesi Tengah, yang dimulai pada Juni 2025. Selain itu, pada Juli 2025, AMM juga mendapatkan kontrak proyek nikel dari PT Kembar Emas Sultra dengan durasi 5 tahun.
Untuk proyek batu bara di Dizamatra Powerindo, AMM akan mengelola volume kontrak sebesar 100 juta bank cubic meter. Potensi produksi tambang ini diperkirakan mencapai 7 juta ton batu bara per tahun.
Related Post
"Transisi dan persiapan proyek akan segera dimulai. Kami menargetkan seluruh tahapan berjalan lancar dan sesuai jadwal, sehingga operasional dapat dimulai pada awal 2026," ujar Direktur Business Development PPA Group, Muhammad Affan, dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Affan menambahkan bahwa kehadiran AMM di Site Dizamatra diharapkan menjadi momentum penting untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Investasi di sektor batu bara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan dan mendukung ketahanan energi nasional.
Langkah ekspansi AMM ke sektor batu bara ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus tumbuh dan berinovasi di sektor pertambangan. Analis menilai diversifikasi ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi risiko bisnis dan memanfaatkan peluang di sektor energi yang terus berkembang.
Tinggalkan komentar