Jakarta, Mediaseruni.co.id – Luhut Binsar Pandjaitan, tokoh penting dalam pemerintahan, akhirnya angkat bicara mengenai polemik seputar Bandara Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Pernyataan ini membuka tabir di balik pembangunan kawasan industri yang menjadi sorotan publik.
Luhut menjelaskan bahwa inisiasi pembangunan kawasan industri Morowali telah dimulai sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan kemudian diresmikan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ide utama di balik proyek ini adalah mengakhiri ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah dan memulai era hilirisasi, khususnya di sektor nikel.
Namun, mencari investor yang bersedia terjun ke proyek hilirisasi bukanlah perkara mudah. Setelah melalui kajian mendalam terhadap kesiapan berbagai negara dalam hal investasi, pasar, dan teknologi, hanya Tiongkok yang dinilai memiliki kemampuan dan kemauan untuk memenuhi kebutuhan hilirisasi nikel Indonesia pada saat itu.

Related Post
"Dengan restu Presiden Joko Widodo, saya bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang untuk menyampaikan harapan Indonesia agar Tiongkok dapat berinvestasi dalam pengembangan industri hilirisasi," ungkap Luhut dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/12/2025).
Setelah serangkaian diskusi intensif, Luhut secara resmi mengusulkan program hilirisasi kepada Presiden. Ia menekankan bahwa meskipun dua hingga tiga tahun pertama akan terasa berat, manfaat jangka panjang dari hilirisasi nikel akan sangat signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Pernyataan Luhut ini memberikan perspektif baru tentang latar belakang dan tujuan pembangunan IMIP, serta peran penting Tiongkok dalam mewujudkan ambisi hilirisasi Indonesia.









Tinggalkan komentar