JAKARTA – Sektor tambang kembali memancarkan daya tariknya di mata investor asing. Data terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan adanya aksi beli bersih (net buy) saham oleh investor asing senilai Rp1,94 triliun sepanjang periode 13-17 Oktober 2025.
Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan net buy pada pekan sebelumnya yang mencapai Rp3,21 triliun, derasnya aliran dana asing ke sektor tambang menjadi sorotan di tengah koreksi tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 4,14% ke level 7.915,66.
Di saat saham-saham berkapitalisasi besar seperti perbankan dan infrastruktur mengalami tekanan jual, investor asing justru berburu saham-saham di sektor tambang dan energi. Hal ini mengindikasikan adanya ekspektasi positif terhadap prospek sektor ini di masa depan.

Related Post
Lima saham yang menjadi incaran utama investor asing di pasar reguler adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
ANTM menjadi primadona dengan nilai beli bersih mencapai Rp388,6 miliar, mendorong harga sahamnya naik 4,23% ke level Rp3.450 per saham. EMAS menyusul dengan net buy sebesar Rp274,8 miliar, bahkan saham emiten yang relatif baru ini melonjak 14,73% ke level Rp4.830 per saham.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan, faktor apa yang mendorong investor asing begitu tertarik dengan saham tambang? Apakah ini sinyal pemulihan sektor komoditas, atau ada faktor fundamental lain yang membuat saham-saham ini menarik? Tentunya, perkembangan ini patut dicermati oleh para pelaku pasar.









Tinggalkan komentar