Artikel:
Jakarta – Transformasi bisnis yang digencarkan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menuai pujian dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Langkah strategis ini dinilai layak menjadi contoh bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya. Keputusan transformasi yang dimulai sejak 2020 itu terbukti memberikan dampak positif dan berkelanjutan, baik dari sisi operasional maupun finansial perusahaan.

"PLN berhasil mempertahankan profitabilitasnya di tengah tantangan global, seperti fluktuasi harga energi dan transisi menuju energi bersih. Keberhasilan ini merupakan buah dari efisiensi operasional, digitalisasi, serta pembenahan tata kelola keuangan yang baik," ungkap Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, Kamis (26/6/2025).

Related Post
Kinerja keuangan PLN mencatatkan rekor gemilang dengan pendapatan perusahaan mencapai Rp545 triliun pada tahun 2024, atau tumbuh 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Sugeng menekankan pentingnya pemerataan hasil transformasi di seluruh BUMN.
"Sepanjang tahun 2024, kualitas layanan listrik relatif stabil, tanpa adanya kecelakaan fatal, dan semua berjalan lancar. Bahkan, setoran PLN ke kas negara ikut meningkat," imbuh Sugeng.
Pada tahun 2024, PLN berhasil menekan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) sebesar 24,32% menjadi 3,23 kali per pelanggan. Sementara System Average Interruption Duration Index (SAIDI) juga mengalami penurunan sebesar 5,29%, atau berkurang sekitar 17,89 menit dibandingkan tahun sebelumnya.
Keberhasilan transformasi PLN ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan strategi yang tepat dapat meningkatkan kinerja BUMN dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi negara.
Leave a Comment