Jakarta, mediaseruni.co.id – Pemerintah melakukan penyesuaian signifikan dalam program bantuan sosial (bansos). Sebanyak 1,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) resmi dicoret dari daftar penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Jumat (29/5/2025).
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, pencoretan ini didasari oleh hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan kondisi ekonomi keluarga-keluarga tersebut. "Sebagian besar dari mereka sudah berada di desil 6 ke atas. Artinya, secara ekonomi mereka sudah lebih baik dan mandiri, sehingga tidak lagi memenuhi kriteria sebagai penerima bansos," jelasnya.

Dana bansos yang sebelumnya dialokasikan untuk 1,8 juta KPM ini akan dialihkan kepada keluarga lain yang lebih membutuhkan, terutama mereka yang tergolong dalam kategori miskin ekstrem. Langkah ini diharapkan dapat memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal bagi masyarakat yang paling rentan.

Related Post
Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pemutakhiran data penerima bansos secara berkala. "Setelah penyaluran tahap ini, kami akan terus memperbarui data untuk memastikan keakuratan dan efektivitas program," imbuh Gus Ipul.
Sebagai informasi, pemerintah mulai menyalurkan bansos triwulan II-2025 kepada 16,5 juta KPM di seluruh Indonesia. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp10 triliun, meliputi program PKH dan BPNT. Penyaluran dilakukan secara bertahap mulai hari ini.
Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, Kementerian Sosial membuka dua jalur pemutakhiran data. Jalur formal dilakukan melalui integrasi data antar lembaga pemerintah, sementara jalur partisipatif melibatkan masyarakat melalui aplikasi Cek Bansos. Aplikasi ini menyediakan fitur "Usul" dan "Sanggah" bagi masyarakat yang ingin memberikan masukan terkait data penerima bansos.
"Kami mengimbau masyarakat untuk melengkapi persyaratan yang ada di aplikasi Cek Bansos jika ingin mengusulkan nama sebagai penerima atau menyanggah data yang ada," pungkas Gus Ipul. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik dalam memastikan program bansos berjalan efektif dan tepat sasaran.
Leave a Comment