DEPOK, MEDIASERUNI.CO.ID – Jelang Musyawarah Cabang (Muscab) DPC PKB Kota Depok, banyak asa yang disematkan bagi partai yang dibidani presiden keempat Indonesia, K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.

Salah satunya datang dari Wakil Sekretaris DPC PKB Depok, Sandi Hanafia yang mengharapkan partainya dapat lebih berkibar dan mendukung kader yang ingin mengikuti bursa pemilihan ketua tingkat Kota Depok tersebut.

“Sebagai kader partai, siapapun yang mencalonkan Ketua DPC PKB itu kita akan dukung penuh dengan program yang akan dijalankan. Dengan syarat, dia adalah kader partai,” katanya, Selasa (2/3/2021).

Sebab, sambung Sandi, pentingnya calon Ketua adalah kader asli PKB, agar nanti dalam menjalankan roda partai sesuai dengan perjuangan para pendiri partai. Terlebih lagi, PKB saat ini juga mengalami perkembangan yang baik.

Baca Juga : Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Lantik Idris-Imam

“Dengan adanya kader asli yang berkualitas, diharapkan akan memberikan manfaatnya bagi internal partai dan pada umumnya,” tutur Sandi yang juga Wakil Ketua II Kesejahteraan Sosial pada Ormas Pemuda Pancasila Depok ini.

Sandi menegaskan, sudah saatnya PKB Depok dalam menjalankan roda partainya berdasarkan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), yaitu yang berhak mencalonkan sebagai Ketua DPC PKB adalah dari kader.

“Jangan sampai orang yang sedang bermasalah dengan hukum mencalonkan sebagai Ketua. Apalagi, secara kepartaian sudah dinyatakan dipecat atau pemberhentian dari DPP. Kalau taat dengan aturan partai, kan sudah jelas statusnya,” tegasnya.

Dikatakannya, saat ini ada banyak kader PKB Depok yang siap atau maju sebagai calon Ketua. Selain kader asli yang berdasarkan ADART secara kualitas juga sangat baik.

“Kedepan Partai Kebangkitan Bangsa Kota Depok harus lah dipimpin dari Tokoh yang paham kebutuhan anak muda, visioner, punya pengalaman berorganisasi dan mampu berkomunikasi dengan semua pihak, tentu dengan keharusan taat dan menjaga fatsun kepada para ulama. Bukan mereka yg terbiasa memanfaatkan para ulama,” tutupnya. ( Mia Nala Dini )