Jakarta, mediaseruni.co.id – Krisis iklim global yang semakin mengkhawatirkan mendorong para pelaku industri untuk bergerak cepat dalam melakukan transisi hijau dan dekarbonisasi. Tekanan regulasi yang semakin ketat di berbagai negara menjadi pemicu utama percepatan ini.
Indonesia, sebagai salah satu negara yang berkomitmen terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), menargetkan penurunan emisi hingga 93,5% demi mencapai Net Zero Emission. Target ambisius ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yang menempatkan keberlanjutan lingkungan sebagai prioritas utama.
SCG, perusahaan terkemuka di kawasan ASEAN, kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda dekarbonisasi nasional melalui ESG Symposium 2025 Indonesia. Simposium yang bertema "Decarbonizing for Our Sustainable Tomorrow" ini menjadi wadah kolaborasi bagi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, industri, akademisi, hingga masyarakat, untuk mempercepat pertumbuhan hijau dan ekonomi sirkular.
Related Post
Thammasak Sethaudom, President & CEO SCG, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mencapai Net Zero 2060. "Pertanyaannya bukan lagi apakah kita harus bertindak, tetapi seberapa cepat dan seberapa kolaboratif kita bisa bergerak. Transisi ini harus inklusif dan tidak meninggalkan siapa pun," tegasnya. Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi tindakan nyata dan kolaborasi yang erat untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
Tinggalkan komentar