Jakarta, mediaseruni.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan angin segar di tengah kekhawatiran resesi global. Lembaga pengawas sektor keuangan ini memastikan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia tetap kokoh, bahkan di tengah perlambatan ekonomi global yang menghantui.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam konferensi pers di Jakarta (7/11/2025), menyatakan bahwa perekonomian Indonesia menunjukkan resiliensi yang luar biasa. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2025 tercatat sebesar 5,04%, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi di tengah ketidakpastian global.
"Stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga," tegas Mahendra, memberikan keyakinan kepada pelaku pasar dan masyarakat luas.
Meskipun mengakui adanya perlambatan aktivitas ekonomi di berbagai belahan dunia, OJK menilai bahwa fundamental ekonomi domestik masih sangat kuat. Tekanan ekonomi yang dialami oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, tampaknya tidak terlalu berdampak signifikan terhadap Indonesia.
"Perekonomian Indonesia terpantau solid dengan ekonomi di kuartal tiga tumbuh 5,04 persen dan indeks PMI manufaktur tetap berada di zona ekspansi," jelas Mahendra.
Lebih lanjut, Mahendra menyoroti adanya perubahan tren kebijakan moneter global yang cenderung lebih longgar. Hal ini sejalan dengan laporan IMF pada Oktober 2025 yang merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global.
"Ini berlangsung seiring dengan tercapainya kesepakatan perdagangan dan kebijakan moneter global yang lebih akomodatif," pungkasnya.
Pernyataan OJK ini tentu menjadi kabar baik bagi perekonomian Indonesia. Di tengah ancaman resesi global, Indonesia mampu menunjukkan ketangguhannya dan menjaga stabilitas sektor keuangan. Hal ini memberikan harapan bahwa Indonesia mampu melewati masa sulit ini dengan baik.
Tinggalkan komentar