Bastianini sangat kecewa tidak berhasil finis di posisi tiga klasemen akhir MotoGP 2024. Di samping itu, dia juga masih kesulitan untuk menemukan kecocokan dengan tim barunya, KTM.
Menurut laporan dari GPOne, Kamis (21/11/2024), Bastianini harus rela kehilangan bonus sebesar 900 ribu Euro, yang setara dengan sekitar Rp 15 miliaran. Kerugian ini terjadi karena Bastianini gagal menyelesaikan musim dengan finis di posisi tiga klasemen akhir MotoGP 2024.
Namun, Bastianini menegaskan bahwa bagi dirinya, posisi ketiga jauh lebih berarti daripada sekadar soal uang, bahkan lebih penting dibandingkan bagi Márquez.
“Mungkin saya lebih tertarik finis ketiga dibandingkan Marc, mengingat dia sudah meraih 8 gelar dan saya belum. Namun pada akhirnya, sudah menjadi sifat setiap orang untuk berduel dan finis di depan yang lain,” ujar Bastianini dikutip dari GPOne, Kamis (21/11/2024).
Setelah gagal meraih posisi tiga, nasib sial Bastianini terus berlanjut. Debutnya bersama motor KTM RC16 tidak berjalan mulus, dan mantan rider Ducati Lenovo itu harus terjatuh setelah mengalami crash.
Bastianini terjatuh dan berguling-guling di atas gravel, namun untungnya dia dinyatakan masih dalam kondisi fit. Sayangnya, KTM RC-16 terbarunya hancur lebur saat menjalani sesi tes di Barcelona. Awal yang sangat berat bagi Bastianini untuk beradaptasi dengan tim dan motornya yang baru.
Pada hasil tes pertama, Bastianini hanya mampu menempati posisi 16, terpaut 1,279 detik dari pebalap tercepat, Alex Marquez. Meskipun demikian, pada sesi pengetesan ini, tim lebih fokus untuk mengumpulkan data yang sebanyak-banyaknya.
Sesi tes berlangsung singkat dan seringkali tanpa adanya suku cadang tambahan, sehingga tim harus memaksimalkan waktu yang terbatas. Data yang diperoleh dari tes ini sangat krusial, karena akan digunakan untuk pengembangan motor di masa mendatang.
Manajer tim Tech3, Nicolas Guyon, menekankan pentingnya proses adaptasi bagi para pebalap, yang menjadi kunci dalam menghadapi tantangan di musim ini.
“Ini baru hari pertama pengujian. Kami tidak ingin membuat kesalahan, karena tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana motor ini bekerja,” kata Nocolas Goyon.
“Enea seharusnya memahami motornya terlebih dahulu sebelum ia benar-benar berakselerasi. Dia jelas tidak mengikuti rencana itu!,” ceplos dia.