BMW i7 telah dikenal luas sebagai sedan mewah bertenaga listrik penuh yang sering dipilih oleh para pemimpin negara dan pejabat tinggi. Mobil ini menjadi simbol status yang menggambarkan kemewahan dan inovasi, layaknya sebuah kendaraan yang mengantarkan keputusan-keputusan penting di panggung dunia. Dengan desain yang elegan dan teknologi mutakhir, i7 bukan hanya sekadar alat transportasi, melainkan juga representasi kemajuan di era kendaraan listrik.
Buktinya, mobil listrik buatan Jerman ini pernah berfungsi sebagai kendaraan VIP dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo. Selain itu, BMW i7 juga menjadi kendaraan resmi Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT APEC 2022 yang berlangsung di Thailand. Keberadaan mobil ini di acara-acara bergengsi tersebut menunjukkan kepercayaan terhadap kualitas dan keandalannya sebagai kendaraan resmi para pemimpin dunia.
Sebelum kita menyelami rincian konsumsi listrik rata-ratanya, mari kita kenali terlebih dahulu spesifikasi dari BMW i7. Mobil ini memiliki panjang lebih dari 5,3 meter dan lebar hampir 2 meter, menjadikannya salah satu sedan mewah yang mengesankan dalam hal ukuran. Tak hanya itu, i7 juga dilengkapi dengan dua motor listrik yang memungkinkan kinerja optimal dan akselerasi yang responsif, memberikan pengalaman berkendara yang memuaskan. Desain yang aerodinamis dan fitur-fitur canggihnya semakin memperkuat statusnya sebagai salah satu kendaraan listrik premium di pasaran.
Kehadiran motor listrik yang terpasang pada poros depan dan belakang menjadikan BMW i7 memiliki konfigurasi penggerak semua roda (all wheel drive). Inilah yang membuatnya pantas menyandang kode xDrive dalam namanya. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa saat ini BMW Indonesia menawarkan i7 dalam satu pilihan spesifikasi, yaitu BMW i7 xDrive60. Konfigurasi ini tidak hanya meningkatkan traksi dan stabilitas di berbagai kondisi jalan, tetapi juga menambah daya tarik dari sedan mewah ini di pasar kendaraan listrik.
Mobil ini diklaim mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 544 HP dan torsi mencapai 745 Nm. Meskipun memiliki ukuran yang cukup besar, penggunaan dua motor listrik ternyata memungkinkan kendaraan ini melesat dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 100 km per jam hanya dalam waktu 4,7 detik. Performa impresif ini menunjukkan bahwa meskipun tampil dengan bodi yang bongsor, BMW i7 tetap menawarkan akselerasi yang mengesankan, menjadikannya salah satu sedan listrik yang patut diperhitungkan.
Untuk mendukung perjalanan, mobil ini dilengkapi dengan baterai berkapasitas 101,7 kWh. Dalam kondisi baterai penuh, BMW i7 diklaim mampu menjangkau jarak hingga 625 km. Kapasitas baterai yang besar ini tidak hanya memberikan kebebasan berkendara tanpa khawatir kehabisan daya, tetapi juga meningkatkan kenyamanan bagi pengemudi dan penumpang saat melakukan perjalanan jarak jauh.
Secara teori, kita dapat dengan mudah menghitung konsumsi listrik rata-rata dengan membagi kapasitas baterai dengan klaim jarak tempuh. Dalam hal ini, angka 625 km dibagi dengan 101,7 kWh menghasilkan konsumsi sekitar 6,14 km per kWh. Namun, angka tersebut hanya mencerminkan kondisi ideal dan bukan merupakan hasil tes di lapangan dengan kondisi jalanan dan lalu lintas di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengujian nyata untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang efisiensi konsumsi listrik mobil ini dalam penggunaan sehari-hari.
Nah! Hasil pengujian yang dilakukan oleh detikcom menunjukkan bahwa dalam rute perkotaan dengan kecepatan rata-rata 25 km per jam, BMW i7 mampu mencatatkan konsumsi listrik rata-rata sebesar 5,5 km per kWh. Angka ini memberikan gambaran yang lebih realistis mengenai efisiensi energi mobil ini dalam kondisi nyata, mencerminkan bagaimana ia beroperasi di tengah kepadatan lalu lintas dan situasi jalan yang bervariasi.
Sementara itu, dalam pengujian di rute tol dengan kecepatan rata-rata 90 km per jam, BMW i7 menunjukkan performa yang mengejutkan dengan mencatatkan angka konsumsi listrik rata-rata yang lebih efisien, yaitu 5,8 km per kWh. Hasil ini menegaskan bahwa mobil ini tidak hanya unggul dalam penggunaan energi di kondisi perkotaan, tetapi juga dapat memberikan efisiensi yang lebih baik saat melaju di jalan tol, di mana kecepatan tinggi dapat mempengaruhi kinerja dan konsumsi energi kendaraan.
Jika dihitung dalam hal biaya pengeluaran, untuk menempuh jarak 5-6 km, mobil listrik yang menjadi langganan presiden ini membutuhkan biaya sekitar Rp 2.000. Ini disebabkan oleh tarif listrik yang saat ini berkisar antara Rp 1.444 hingga Rp 1.699, tergantung pada golongan pelanggan. Dengan efisiensi konsumsi listrik yang dimiliki, BMW i7 menawarkan solusi transportasi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis bagi penggunanya.