Sebuah kejadian unik dan mengejutkan terjadi di kawasan wisata Bali, tepatnya di Nusa Penida, Klungkung, pada Selasa (27/8/2024). Seorang warga negara asing (WNA) nekat menuntun motornya ke tengah laut untuk menyeberang dari Nusa Ceningan ke Nusa Lembongan. Aksi berani ini terekam dalam video dan segera viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen.
Aksi Nekat di Tengah Laut
Menurut Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta, WNA tersebut terpaksa melakukan aksi nekat tersebut karena Jembatan Kuning yang menghubungkan kedua pulau tersebut sedang ditutup untuk perbaikan. Jembatan Kuning adalah satu-satunya akses kendaraan antara Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan, sehingga penutupan jembatan tersebut membuat banyak orang mencari alternatif lain untuk menyeberang.
“Biasanya pada pagi hari air laut surut, dan siang hari akan kembali naik. Kondisi ini dimanfaatkan oleh WNA tersebut untuk menuntun motornya melewati laut saat air sedang surut,” ungkap Sumerta. Keberanian WNA ini dalam menghadapi tantangan alam demi mencapai tujuannya memicu kekaguman sekaligus keheranan banyak orang.
Alternatif yang Tidak Dipilih
Meskipun ada pilihan lain untuk menyeberangkan motor menggunakan perahu dengan biaya sekitar Rp 100 ribu, WNA ini memilih untuk tidak mengeluarkan uang. “Warga lokal dan wisatawan lainnya biasanya memilih opsi ini, tetapi WNA ini lebih memilih menuntun motornya sendiri,” lanjut Sumerta.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Klungkung, I Made Jati Laksana, menjelaskan bahwa penutupan Jembatan Kuning dilakukan sejak Senin (26/8/2024) untuk perbaikan rutin. “Perbaikan dilakukan pada kedua sisi jembatan yang dianggap mendesak, dengan anggaran Rp 200 juta. Kami berharap perbaikan ini bisa selesai pada malam hari sehingga jembatan dapat kembali digunakan,” kata Jati.
Jati juga menyadari adanya kejadian WNA yang menyeberang lewat laut dengan menuntun motor. “Saya juga melihat aksinya, dan untungnya dilakukan saat air masih surut. Kejadian ini memang cukup unik, tetapi seharusnya tetap ada pilihan yang lebih aman,” tambahnya.
Reaksi Warga dan Wisatawan
Kejadian ini tentu saja memicu beragam reaksi dari warga lokal dan wisatawan lainnya. Banyak yang kagum dengan keberanian WNA tersebut, sementara yang lain merasa tindakan itu terlalu berisiko. Meskipun air laut sedang surut, menuntun motor di tengah laut tetaplah bukan tindakan yang mudah dan aman.
Beberapa warga yang melihat aksi ini menyatakan bahwa WNA tersebut seharusnya mengikuti saran untuk menyewa perahu agar lebih aman. “Biar bagaimanapun, keselamatan adalah yang utama. Memaksakan diri untuk menyeberang dengan cara seperti itu bisa berbahaya, apalagi kalau kondisi air berubah dengan cepat,” ujar salah satu warga yang menyaksikan aksi tersebut.
Dengan perbaikan Jembatan Kuning yang diharapkan segera selesai, diharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi. Wisatawan dan warga diminta untuk tetap mematuhi aturan dan memilih jalur yang lebih aman demi keselamatan bersama. Kejadian ini menjadi pelajaran penting akan pentingnya keselamatan dan kepatuhan terhadap aturan, terutama dalam situasi darurat.