JAKARTA – Menjelang periode krusial libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengambil langkah proaktif yang masif. Sebuah operasi pengawasan mutu dan keamanan produk kelautan perikanan berskala nasional diluncurkan, bukan sekadar formalitas, melainkan jaminan konkret bagi konsumen. Langkah ini krusial untuk menjaga kepercayaan pasar dan stabilitas ekonomi sektor perikanan di tengah lonjakan permintaan yang diperkirakan.
Ishartini, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP), menegaskan komitmen lembaganya dalam menjaga kualitas pangan laut. Ia mengungkapkan bahwa unit-unit teknis di berbagai wilayah telah diinstruksikan untuk terjun langsung ke lapangan. "Inspektur Mutu kami tidak hanya memantau dari balik meja, melainkan hadir langsung di sentra-sentra vital perikanan, mulai dari pelabuhan, tempat pelelangan, pasar tradisional, hingga supermarket modern," jelas Ishartini dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (26/12/2025). Fokus awal mencakup Palembang di Sumatera Selatan dan Ambon di Maluku, merefleksikan cakupan geografis yang strategis.
Sinergi lintas instansi menjadi kunci keberhasilan operasi ini. Badan Mutu KKP berkolaborasi erat dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Dinas Kelautan dan Perikanan setempat. Di Palembang, misalnya, tim menyisir empat titik strategis: Pasar Alang-Alang Lebar, Pasar Pal Limo, Farmer Market PTC Mall, dan Supermarket JM Sukarami. Pendekatan serupa diterapkan di Ambon, Maluku, di mana pengawasan hulu-hilir difokuskan pada Pelabuhan Ambon dan Pasar Tradisional Mardika, memastikan setiap mata rantai pasokan terpantau ketat.
Related Post
Parameter pengawasan yang diterapkan sangat komprehensif, mencakup aspek fundamental seperti sanitasi dan higiene, praktik penanganan ikan yang baik, hingga menjaga rantai dingin yang krusial untuk kesegaran produk. Evaluasi organoleptik, kebersihan sarana prasarana, dan ketersediaan air bersih juga menjadi fokus utama. Tak berhenti di situ, tim juga melakukan uji laboratorium mendalam. Tes mikrobiologi pangan, deteksi histamin, formalin, hingga identifikasi penyakit ikan dilakukan untuk memastikan produk tidak hanya segar, tetapi juga bebas dari kontaminan berbahaya yang dapat merugikan konsumen dan reputasi industri perikanan nasional.
Tinggalkan komentar