Jakarta, Mediaseruni.co.id – Industri minyak atsiri Indonesia mencatatkan kinerja gemilang di tahun 2024. Aroma khas Nusantara ternyata sangat diminati di pasar global, terbukti dengan nilai ekspor yang mencapai USD259,54 juta atau setara dengan Rp4,2 triliun. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai eksportir minyak atsiri terbesar ke-8 di dunia.
Potensi minyak atsiri Indonesia sebenarnya jauh lebih besar. Dengan lebih dari 30 jenis minyak atsiri yang dimiliki, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan pangsa pasar global. Data Kementerian Pertanian menunjukkan produksi minyak nilam nasional mencapai 2.220 ton pada 2024, naik 4,81% dari tahun sebelumnya.
Untuk memaksimalkan potensi ini, para pelaku industri minyak atsiri menggelar Konferensi Nasional Minyak Atsiri (KNMA) XIII di Manado, Sulawesi Utara. Acara ini menjadi wadah bagi petani, penyuling, peneliti, akademisi, dan pelaku industri untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan.

Related Post
"KNMA menjadi wadah penting untuk membangun sinergi berkelanjutan. Kekuatan industri atsiri terletak pada kolaborasi dari hulu ke hilir," ujar Managing Director PT Natura Perisa Aroma, Billy Laurence, dalam keterangan persnya.
Kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat memberikan nilai tambah berkelanjutan, terutama bagi petani dan penyuling di daerah. Dengan demikian, industri minyak atsiri Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.









Tinggalkan komentar