Jakarta – Dunia bisnis Indonesia berduka. The Ning King, sosok visioner di balik kesuksesan Grup Alam Sutera, menghembuskan napas terakhirnya di Singapura pada Minggu (2/11/2025). Kabar duka ini telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga dan manajemen Alam Sutera Group, meninggalkan jejak mendalam dalam industri properti nasional.
"Segenap keluarga besar Alam Sutera Group menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bapak The Ning King, Pendiri Argo Manunggal Group," tulis akun Instagram resmi Alam Sutera, menandai kehilangan besar bagi perusahaan.
The Ning King, yang lahir di Bandung pada 20 April 1931, meninggal dunia di usia 94 tahun. Namanya dikenal luas sebagai pendiri kota mandiri Alam Sutera, sebuah proyek ambisius yang mengubah lanskap properti di Tangerang.
Pada tahun 2017, Forbes mencatat The Ning King sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan mencapai USD450 juta atau setara dengan Rp6,4 triliun. Selain Alam Sutera Realty Tbk, ia juga tercatat sebagai pemilik saham di PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST).
Namun, perjalanan bisnis The Ning King tidak dimulai dari properti. Ia mengawali karirnya di industri tekstil di Bandung, Jawa Barat, sebelum akhirnya merambah ke sektor properti dan mencetak sejarah dengan Alam Sutera. Kepergiannya meninggalkan warisan berharga bagi dunia usaha Indonesia.
Informasi yang dihimpun mediaseruni.co.id, The Ning King dikenal sebagai sosok pekerja keras dan memiliki visi jauh ke depan. Ia mampu melihat potensi lahan kosong menjadi kawasan hunian dan komersial yang bernilai tinggi. Keberhasilannya membangun Alam Sutera menjadi bukti nyata dari ketajaman insting bisnisnya.
Tinggalkan komentar