Tentunya, misi tersebut tidak akan melibatkan manusia, karena sebagai langkah awal, perjalanan dari Bumi menuju Mars akan dilakukan secara otomatis atau tanpa awak. Ini merupakan fase pengujian yang krusial, mirip dengan seorang pelaut yang menjajaki perairan baru sebelum berani mengajak penumpang. Misi ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan efisiensi sebelum manusia dapat melangkah ke planet merah.
Roket Starship memang menghadapi sejumlah tantangan, bahkan dalam penerbangan keduanya pada November 2023, roket tersebut mengalami ledakan kembali selama uji coba peluncurannya. Meskipun demikian, SpaceX tetap optimis bahwa roket terkuat ini akan siap untuk menjalani misi otomatis menuju Mars dalam dua tahun ke depan. Seperti seorang penjelajah yang tak kenal menyerah meski terjebak dalam badai, SpaceX terus berupaya memperbaiki dan menyempurnakan teknologi roketnya demi mewujudkan impian perjalanan luar angkasa yang lebih ambisius.
“Ini akan dilakukan tanpa awak untuk menguji keandalan pendaratan utuh di Mars. jika pendaratan tersebut berjalan dengan baik, maka penerbangan berawak pertama ke Mars akan dilakukan dalam empat tahun,” ujar Elon Musk pada postingannya di akun X dikutip dari Space, Senin (9/9/2024).
Saat ini, Starship memang belum sepenuhnya beroperasi. Dalam sejarahnya, wahana antariksa ini telah menjalani empat misi uji coba, yaitu pada bulan April dan November 2023, serta Maret dan Juni 2024. Setiap percobaan ini bagaikan sebuah langkah kecil menuju tujuan yang lebih besar, memberikan pelajaran berharga yang membantu dalam pengembangan dan penyempurnaan teknologi roket ini untuk menghadapi tantangan perjalanan ke luar angkasa yang lebih jauh.
SpaceX mengungkapkan bahwa Starship telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam rangkaian uji coba tersebut. Pencapaian ini menjadi landasan bagi kepercayaan diri Elon Musk dalam misi otomatis yang dijadwalkan berlangsung dalam dua tahun mendatang. Seolah-olah Starship sedang mempersiapkan diri untuk menaklukkan langit, setiap kemajuan menegaskan harapan akan kemampuan wahana ini untuk membawa umat manusia lebih dekat ke impian kolonisasi Mars.
Sebagai informasi, Starship terbuat dari bahan baja tahan karat dan terdiri dari dua komponen utama: pendorong tahap pertama yang dikenal sebagai Super Heavy, serta pesawat ruang angkasa tahap atas yang memiliki tinggi 165 kaki, atau sekitar 50 meter, yang disebut Starship. Kombinasi ini memberikan struktur yang kuat dan tahan lama, memungkinkan Starship untuk menghadapi tantangan ekstrem dalam perjalanan ke luar angkasa, seolah-olah siap menghadapi segala badai dan rintangan di angkasa.
Starship yang ditumpuk merupakan roket terbesar dan terkuat yang pernah ada, menjulang setinggi sekitar 400 kaki (122 meter). Saat lepas landas, roket ini mampu menghasilkan daya dorong sebesar 7,5 juta kilogram—hampir dua kali lipat dari daya dorong Space Launch System (SLS), yang merupakan roket andalan untuk program bulan Artemis milik NASA. Dengan kekuatan luar biasa ini, Starship tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi, tetapi juga harapan baru untuk misi luar angkasa yang lebih ambisius di masa depan.
Jika SLS dirancang untuk sekali pakai, Starship dibuat dengan kemampuan untuk digunakan kembali secara penuh dan cepat. SpaceX memiliki rencana untuk mendaratkan Super Heavy kembali ke landasan peluncuran setelah setiap lepas landas, sehingga memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan, perbaikan, dan peluncuran ulang dengan efisiensi tinggi. Dengan pendekatan ini, Starship diharapkan dapat mengubah paradigma penerbangan luar angkasa, seolah-olah memberikan nafas baru bagi setiap misi dan memaksimalkan sumber daya yang ada untuk menjelajahi alam semesta.
SpaceX percaya bahwa kombinasi kekuatan dan efisiensi yang dimiliki Starship akan menjadikan pemukiman di Mars—sebuah impian lama Elon Musk—semakin mendekati kenyataan bagi umat manusia. Dengan inovasi yang menggabungkan teknologi mutakhir dan desain yang fungsional, Starship diharapkan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan Bumi dengan Mars, memungkinkan generasi mendatang untuk mewujudkan visi hidup di planet merah tersebut.