Aktivitas penjelajahan angkasa sedang berlangsung dengan intensitas tinggi. Berbagai misi diluncurkan untuk mengungkap misteri dan memahami keadaan di luar planet kita. Seperti detektif yang menyelidiki jejak-jejak di tempat yang tidak dikenal, para ilmuwan berusaha merangkai potongan-potongan informasi tentang alam semesta yang luas dan tak terduga. Dengan teknologi canggih, mereka berupaya mengidentifikasi elemen-elemen baru dan fenomena yang mungkin terjadi di luar atmosfer Bumi, menjadikan pencarian ini sebagai petualangan luar biasa yang membawa kita lebih dekat ke rahasia semesta.
Berbagai fenomena yang terjadi di planet lain juga berhasil menarik perhatian banyak orang. Salah satu yang sempat menghebohkan dunia maya adalah gambar yang memperlihatkan sesuatu yang tampak seperti sekumpulan laba-laba raksasa di Mars. Jika Anda mencari dengan kata kunci ‘spiders on Mars’, Anda akan menemukan foto tersebut dengan mudah. Keberadaan gambar ini memicu rasa ingin tahu dan spekulasi mengenai apa yang sebenarnya terlihat di permukaan planet Merah itu, menjadikan Mars semakin misterius dalam pandangan kita.
Melansir BBC, Selasa (17/9/2024) syukurlah pemandangan itu hanyalah sebuah pareidolia. Bentuk mirip laba-laba di permukaan Mars itu adalah hasil dari proses planet terkait pemanasan dan pendinginan yang terjadi di sana.
Gambar laba-laba di Mars pertama kali diambil pada tahun 2003. Diperkirakan, setiap bentuk yang terlihat memiliki panjang sekitar 45 meter dan lebar mencapai 1 kilometer, dilengkapi dengan ratusan ‘kaki’. Ukuran yang luar biasa ini membuat gambar tersebut semakin menakjubkan dan mengundang rasa penasaran. Fenomena ini memunculkan berbagai teori dan spekulasi tentang asal-usul dan sifat dari formasi tersebut, menambah intrik pada planet Merah yang penuh misteri ini.
Bintik-bintik gelap ini secara resmi dikenal sebagai medan araneiform. Meskipun para ilmuwan belum sepenuhnya memahami bagaimana formasi ini terbentuk, ada dugaan bahwa proses tersebut mungkin disebabkan oleh keberadaan karbon dioksida. Ketidakpastian mengenai asal usul medan ini menciptakan pertanyaan menarik bagi para peneliti dalam upaya mereka untuk mengungkap rahasia Mars.
Untuk mendukung teori ini, para peneliti bahkan menciptakan kondisi di laboratorium yang menyerupai suhu dan tekanan atmosfer yang ada di Mars. Dalam eksperimen tersebut, mereka berhasil mereproduksi formasi ‘laba-laba’ untuk pertama kalinya. Hasil percobaan ini memberikan wawasan baru mengenai kemungkinan proses yang membentuk medan araneiform, sekaligus memperkaya pemahaman kita tentang fenomena yang terjadi di planet Merah.
Dari sinilah teori mengenai pembentukan ‘laba-laba’ di Mars mulai muncul. Para ilmuwan berpendapat bahwa selama bulan-bulan dingin yang gelap di planet tersebut, lapisan es karbon dioksida terbentuk. Ketika musim semi tiba, sinar matahari memanaskan karbon dioksida beku, mengubahnya kembali menjadi gas di atas es tersebut. Proses ini menyebabkan es menembus ke permukaan, mengangkat debu dan pasir gelap dari tanah, dan menciptakan formasi yang menyerupai laba-laba. Teori ini membuka peluang baru untuk memahami dinamika lingkungan di Mars dan fenomena menarik yang terjadi di permukaan planet merah ini.