Mediaseruni.co.id, PEMALANG JATENG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberikan asistensi secara khusus untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, bahkan menawarkan upaya riil agar Pemalang terlepas dari predikat miskin ekstrem, Rabu (25/10/2023).
Diantaranya, penduduk yang belum memiliki jamban, tidak memiliki sambungan air bersih, tidak teraliri listrik, rumah tidak layak huni dan individu yang punya resiko stunting (kerdil) serta anak tidak sekolah, khususnya di Pemalang, terdapat 25 Desa prioritas yang harus ditangani agar miskin ekstrem ini bisa teratasi.
Mantan Bupati Junaedi tidak datang saat hari jadi Pemalang, Ini alasannya
kenakan pakaian berwarna biru saat kirab, Ini maknanya,”kata kata Ganjar.
Khusus di Pemalang, terdapat 25 Desa prioritas yang harus ditangani agar miskin ekstrem ini bisa dapat teratasi 25 Desa ini yang berada di 12 Kecamatan yang yang berbeda beda,”ungkapnya.
Sementara itu, Mansur Hidayat, ST Plt Bupati Pemalang, menyatakan telah terjadi ada penurunan kemiskinan ekstrem.
“Secara data riil, jumlah penduduk miskin kita di Pemalang turun, pada tahun 2022 jumlah penduduk miskin jadi 195 ribu, dibandingkan tahun sebelumnya (2021), yang mencapai 215 ribu.
Artinya ada penurunan sebanyak 19 ribu penduduk,”papar Plt Bupati Pemalang.
Upaya lain yang telah ditempuh Pemkab Pemalang adalah replikasi program milik Pemprov Jawa Tengah, yaitu ‘1 OPD 1 Desa/Kelurahan Binaan.’ Dengan adanya program ini, OPD diposisikan sebagai ‘bapak asuh’ Desa/Kelurahaan yang menyandang status kemiskinan ekstrem.
25 Desa yang berada di 12 Kecamatan yang berbeda-beda,”(Adn)
