TB Simatupang Lumpuh? 4 Fakta Ini Bikin Geleng Kepala!

Jakarta, mediaseruni.co.id – Kemacetan parah di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, menjadi buah bibir masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Pemerintah dan pihak terkait pun berupaya keras mencari solusi untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang merugikan banyak pihak ini. Mulai dari rekayasa lalu lintas hingga wacana pembatasan kendaraan luar Jakarta, semua opsi tengah dikaji secara mendalam.

Berikut adalah 4 fakta mencengangkan di balik kemacetan TB Simatupang yang berhasil dirangkum mediaseruni.co.id:

1. Rekayasa Lalu Lintas Jadi Andalan: PT Hutama Karya (Persero), pengelola jalan tol JORR Seksi S, mendukung penuh uji coba rekayasa lalu lintas yang digagas Pemprov DKI Jakarta. Uji coba yang berlangsung pada 15-19 September lalu ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di jam-jam sibuk. Selama rekayasa, jalur di Gerbang Tol Fatmawati 2 menuju Exit Tol Pondok Indah diprioritaskan untuk kendaraan Golongan I. Sementara kendaraan besar dialihkan ke Gerbang Tol Ciputat 2.

   

   Related Post

   

   UMKM RI di Ujung Tanduk? AI dan Digitalisasi Jadi Penentu!

   

   Gaji ASN & Pejabat Negara Tiba-Tiba Naik! Ada Apa dengan Prabowo?

2. Pembatasan Kendaraan Luar Jakarta Mengemuka: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji usulan Pemprov DKI Jakarta terkait pembatasan kendaraan bernomor polisi luar Jakarta masuk ke wilayah ibu kota. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani, menjelaskan bahwa wacana ini muncul seiring dengan keyakinan bahwa infrastruktur transportasi yang ada saat ini sudah mampu melayani mobilitas masyarakat dari luar Jakarta.

Iklan

3. Transjakarta "Dikorbankan" Demi Urai Macet: Salah satu langkah ekstrem yang sempat diambil adalah penghentian layanan bus Transjakarta di Stasiun MRT Fatmawati pada jam-jam sibuk. Kebijakan ini diambil sebagai upaya mengurangi penumpukan kendaraan di sekitar stasiun dan Jalan TB Simatupang.

4. Kerugian Ekonomi Mengintai: Kemacetan TB Simatupang bukan hanya masalah waktu dan tenaga, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan. Terhambatnya mobilitas barang dan jasa, serta penurunan produktivitas pekerja, dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Jakarta secara keseluruhan.

Pemerintah dan pihak terkait terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan TB Simatupang. Diharapkan, langkah-langkah yang diambil dapat memberikan hasil positif dan memulihkan kelancaran lalu lintas di kawasan tersebut. mediaseruni.co.id akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi terkini kepada pembaca.