Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa penerimaan pajak negara masih jauh dari harapan. Hingga Oktober 2025, realisasi baru mencapai Rp1.459 triliun, atau sekitar 70,2% dari target Rp2.076,9 triliun.
Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Purbaya menolak anggapan bahwa kinerja penerimaan pajak bisa dinilai dengan standar normal. Ia berdalih, kondisi ekonomi Indonesia masih belum sepenuhnya pulih dari tekanan sejak 2024.
"Saya banyak ditegur soal pajak, seolah-olah ini keadaan normal. Padahal, ekonomi kita belum normal sampai September kemarin. Oktober baru mulai membaik, tapi masih tertekan," ungkap Purbaya.

Related Post
Menkeu Purbaya menolak mentah-mentah opsi menaikkan tarif pajak untuk mengejar target. Menurutnya, langkah ini justru kontraproduktif di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. Ia berpegang pada prinsip kebijakan countercyclical, di mana pemerintah seharusnya memberikan stimulus saat ekonomi sedang lesu, bukan malah menambah beban.
"Saya bisa saja menaikkan tarif pajak, tapi hasilnya pasti lebih buruk. Ekonomi lagi jatuh, kalau kita bebani lagi, akan lebih parah. Seharusnya kita kasih stimulus besar-besaran," tegasnya. Purbaya menekankan komitmennya untuk tidak memperburuk kondisi keuangan masyarakat dan dunia usaha. Informasi ini dilansir mediaseruni.co.id.









Tinggalkan komentar