JAKARTA – Menjelang periode Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil langkah proaktif dengan menggalang sinergi lintas sektor. Kolaborasi strategis ini melibatkan pemerintah daerah, operator transportasi, aparat penegak hukum, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Inisiatif ini bertujuan utama untuk memastikan mobilitas masyarakat berjalan selamat, aman, dan lancar, sekaligus mendukung kelancaran roda ekonomi nasional di musim liburan.
Sebagai tulang punggung operasional, Kemenhub telah mengaktifkan Posko Pusat yang beroperasi penuh 24 jam. Posko ini dijadwalkan aktif mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, berfungsi sebagai pusat koordinasi nasional. Perannya vital dalam memantau dinamika transportasi secara real-time dan merespons potensi gangguan dengan kecepatan tinggi, meminimalkan dampak negatif terhadap jadwal perjalanan dan logistik.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Ernita Titis Dewi, menyoroti potensi peningkatan curah hujan dan cuaca ekstrem di berbagai wilayah. "Seiring dengan potensi peningkatan curah hujan dan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, Kementerian Perhubungan mengajak masyarakat untuk aktif memantau perkembangan cuaca dan menyesuaikan rencana perjalanan," ujarnya, seperti dikutip mediaseruni.co.id pada Sabtu (27/12/2025). Koordinasi intensif dengan instansi terkait terus diperkuat guna mengantisipasi dan memitigasi potensi gangguan transportasi yang diakibatkan oleh faktor alam, menunjukkan komitmen terhadap manajemen risiko yang efektif.
Related Post
Ernita menambahkan imbauan penting bagi para pelaku perjalanan. "Bagi masyarakat yang sedang bepergian dan berlibur, kami imbau untuk selalu berhati-hati, perbaharui informasi terutama mengenai cuaca dan kepadatan melalui nomor-nomor darurat yang tersedia maupun media sosial, serta selalu patuhi arahan petugas di lapangan," tegasnya. Kemenhub menegaskan ketersediaan saluran komunikasi darurat dan call center sebagai bentuk layanan informasi dan bantuan bagi masyarakat selama periode krusial ini, meskipun daftar spesifiknya tidak dirinci dalam pengumuman tersebut. Upaya komprehensif ini merefleksikan keseriusan pemerintah dalam mengelola arus mudik dan balik Nataru, demi kenyamanan dan keamanan seluruh warga negara, sekaligus menjaga stabilitas aktivitas ekonomi.
Tinggalkan komentar