Jakarta, mediaseruni.co.id – Rencana akuisisi raksasa teknologi GOTO oleh Grab memicu perhatian serius dari pemerintah Indonesia. Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan alasan strategis di balik keterlibatan lembaganya dalam mega-deal tersebut. Bukan semata soal investasi, melainkan demi melindungi kesejahteraan jutaan pengemudi ojek online (ojol) di tanah air.
Usai acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, Rosan menegaskan bahwa Danantara tidak ingin sumber daya ekonomi penting ini dikendalikan sepenuhnya oleh perusahaan asing. "Yang terpenting bagi Danantara adalah menjaga kesejahteraan para ojol. Jika Danantara terlibat, kami ingin memastikan hal itu," ujarnya, Jumat (29/11/2025).
Saat ini, Danantara masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait aksi korporasi yang menggemparkan pasar modal ini. Rosan mengakui bahwa pihak GOTO telah menyampaikan permintaan agar Danantara berpartisipasi dalam proses akuisisi.

Related Post
"Kami serahkan dulu prosesnya kepada Grab dan GOTO. Mereka juga terbuka jika Danantara ingin berpartisipasi," jelas Rosan. Ia menambahkan bahwa pihaknya memberi kesempatan kepada kedua perusahaan untuk melanjutkan proses kerjasama, termasuk menentukan bentuk akhir dari aksi korporasi tersebut, apakah merger atau bentuk lainnya.
Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menekankan bahwa setiap intervensi dalam aksi korporasi GOTO dan Grab akan didasarkan pada pertimbangan komersial dan potensi imbal hasil yang menarik. Langkah Danantara ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah Indonesia tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga pada dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas, terutama bagi para pelaku ekonomi kecil seperti pengemudi ojol.









Tinggalkan komentar