Jakarta, mediaseruni.co.id – Pasar emas global kembali bergairah setelah sempat tertekan selama tiga hari terakhir. Sentimen positif ini mendorong proyeksi harga emas di dalam negeri berpotensi melonjak hingga menyentuh level Rp2,4 juta per gram.
Menurut pengamat pasar uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, harga emas dunia pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu berada di angka USD4.112 per troy ounce. Ia memperkirakan, pada awal pekan ini, harga emas akan bergerak di antara USD4.006 hingga USD4.193. Bahkan, dalam sepekan ke depan, bukan tidak mungkin harga akan menguji level USD4.270.
"Untuk bulan Oktober, level USD4.500 sepertinya sulit tercapai. Namun, memasuki minggu pertama November, ada potensi menyentuh USD4.376," jelas Ibrahim dalam risetnya yang dikutip mediaseruni.co.id, Minggu (26/10/2025).
Related Post
Lebih lanjut, Ibrahim memproyeksikan harga emas domestik berpotensi bergerak di kisaran Rp2.390.000 hingga Rp2.400.000 per gram. Ia melihat adanya peluang penguatan lanjutan pada bulan November mendatang.
Sentimen utama yang mendorong kenaikan harga emas adalah ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve). Sinyal "dovish" dari beberapa gubernur The Fed pada Jumat lalu semakin memperkuat keyakinan ini.
"Mereka mengindikasikan kemungkinan The Fed akan kembali menurunkan suku bunga, terutama setelah data inflasi menunjukkan angka di bawah ekspektasi," ungkap Ibrahim.
Dengan inflasi yang tercatat 3%, di bawah ekspektasi 3,1%, pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan mendatang.
"Pelaku pasar sebenarnya sudah mengantisipasi penurunan suku bunga 25 bps. Namun, yang menjadi perhatian utama adalah sinyal dari The Fed mengenai kebijakan suku bunga ke depan, apakah akan kembali dipangkas atau dipertahankan," pungkas Ibrahim kepada mediaseruni.co.id.
Tinggalkan komentar