Jakarta, Mediaseruni.co.id – Di tengah pusaran transisi energi global, batu bara tetap menjadi komoditas strategis bagi perekonomian Indonesia. Sebagai eksportir raksasa, Indonesia dituntut lincah beradaptasi, mendongkrak nilai tambah, dan meminimalkan risiko.
Pemerintah gencar mendorong hilirisasi batu bara, mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah. Proyek pengolahan menjadi dimethyl ether (DME) menjadi salah satu fokus utama. Meski bertahap, hilirisasi dipandang sebagai jurus jitu memperpanjang napas industri batu bara di era energi bersih.
Namun, bagaimana sebenarnya prospek emiten pertambangan batu bara di tengah perubahan ini? Apakah hilirisasi benar-benar mendatangkan untung besar, atau justru menyimpan risiko tersembunyi?

Related Post
Temukan jawabannya dalam Instagram Live Research Corner "Batubara: Hilirisasi, Risiko, dan Rotasi" bersama Head of Research Retail MNC Sekuritas, T. Herditya Wicaksana, dan Equity Analyst MNC Sekuritas, Raka Junico. Catat waktunya: Kamis, 27 November 2025, pukul 16.00 WIB, hanya di Instagram @mncsekuritas. Jangan sampai ketinggalan!









Tinggalkan komentar