Sebuah insiden yang melibatkan seorang driver ojek online (ojol) dan karyawan kafe penyandang disabilitas tuli baru-baru ini viral di media sosial. Kejadian ini terjadi di sebuah coffee shop di Kalimulya, Cilodong, Kota Depok pada awal Agustus 2024, dan telah memicu kemarahan warganet yang mengecam tindakan tidak pantas sang driver.
Kronologi Kejadian
Dalam video yang beredar luas, driver ojol tersebut datang ke kafe untuk mengambil dua paket pesanan. Dia menyebutkan bahwa paket tersebut atas nama Dea dan Revita. “Mbak paket saya dua, atas nama Dea,” ucap driver ojol itu. Namun, karyawan kafe yang merupakan penyandang disabilitas tuli hanya memberikan satu paket.
Driver tersebut lantas menanyakan tentang paket kedua yang belum diterimanya. “Ini atas nama Dea kan mbak. Ada paket lagi satu mbak atas nama Revita,” ujarnya lagi. Karyawan kafe yang hanya mendengar sebagian dari percakapan tersebut segera memberikan paket atas nama Dea.
Ketidaksinkronan ini membuat driver ojol menaikkan nada bicaranya, mengklaim bahwa ia tidak diladeni dengan baik. Karyawan disabilitas tersebut, yang tampak bingung dengan situasi tersebut, kemudian memanggil rekannya untuk membantu.
Kata-Kata Kasar yang Mengundang Kemarahan
Rekan karyawan tersebut segera menjelaskan kepada driver ojol bahwa temannya adalah penyandang disabilitas tuli, sehingga kesulitan dalam memahami instruksi dengan cepat. “Maaf ya bang ini ada dua (paket), soalnya teman saya disabilitas tuli, jadi kurang dengar,” jelasnya.
Alih-alih menunjukkan pemahaman atau simpati, driver ojol itu malah melontarkan kata-kata kasar yang tidak pantas. “Tol**, be* banget sih bang. Kalau tuli nggak usah dikasih (kerjaan) mendingan bang,” ujar driver tersebut dengan nada yang penuh emosi.
Reaksi Warganet
Video ini segera menarik perhatian warganet yang mengecam keras perilaku driver ojol tersebut. Banyak yang menyuarakan kekecewaan dan kemarahan mereka di media sosial, menyebut tindakan driver itu sebagai bentuk diskriminasi terhadap penyandang disabilitas.
“Kita harus lebih menghargai dan memahami kondisi orang lain, apalagi jika mereka memiliki keterbatasan. Apa yang dilakukan driver ini sangat tidak pantas dan melukai hati banyak orang,” tulis seorang warganet dalam komentarnya.
Banyak warganet juga meminta perusahaan ojek online untuk mengambil tindakan tegas terhadap driver tersebut, dengan harapan hal serupa tidak terulang di masa depan.
Pentingnya Empati dalam Pelayanan Publik
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya empati dalam pelayanan publik, terutama terhadap kelompok yang memiliki kebutuhan khusus. Dalam masyarakat yang beragam, setiap individu memiliki hak yang sama untuk diperlakukan dengan hormat dan layak, tanpa diskriminasi.
Menghadapi situasi seperti ini, seharusnya ada pemahaman dan toleransi yang lebih besar. Peran penting perusahaan dan masyarakat adalah menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah terhadap penyandang disabilitas, sehingga mereka dapat bekerja dan berinteraksi dengan baik tanpa menghadapi hambatan sosial yang merugikan.
Semoga insiden ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih menghargai dan memahami satu sama lain, serta mendorong sikap empati dalam interaksi sehari-hari.