• Disclaimer
  • Info Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kotak Pos
  • Pasang Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Situs Berita Online terpercaya dan terupdate
  • Tentang Media Seruni
Media Seruni
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • News
    • Karawang
    • Purwakarta
    • Bandung
    • Sukabumi
    • Pemalang
    • Batang
    • Bulukumba
    • Jakarta
  • Politik
    • Parlementer
    • Cerdas Memilih
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Sport
  • Evergreen
  • S-Kid
  • Jejak Leluhur
  • Cerita Bersambung
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • News
    • Karawang
    • Purwakarta
    • Bandung
    • Sukabumi
    • Pemalang
    • Batang
    • Bulukumba
    • Jakarta
  • Politik
    • Parlementer
    • Cerdas Memilih
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Sport
  • Evergreen
  • S-Kid
  • Jejak Leluhur
  • Cerita Bersambung
No Result
View All Result
Media Seruni
No Result
View All Result
Home KOPI HITAM

Dilema Corona : Merekat atau Meretak Keluarga?

by Redaksi
Januari 25, 2021
in KOPI HITAM
0
Dilema Corona : Merekat atau Meretak Keluarga?
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

MENYEBAR secara global, tampaknya membuat eksistensi virus corona (Covid-19) bertahan hingga menyentuh belasan bulan. Sebelum pandemi covid-19 ada, bersantai di rumah adalah dambaan setiap orang. Jauh dari sesaknya pekerjaan kantor, bel pulang sekolah yang lebih cepat menjelang akhir pekan, hingga membulati tanggal merah untuk berkumpul bersama keluarga di rumah, menjadi sebuah kemewahan yang dulu didambakan hampir setiap insan.

Sejak ditetapkan sebagai pandemi pada Maret 2020, anjuran untuk menghindari kerumunan dan menjaga jarak menjadikan rumah sebagai kantor sekaligus sekolah bersamaan. Bukan tanpa sebab, pasalnya sejak awal keberadaan covid-19 yang hanya menjangkit dua sampai lima orang, kini hingga Minggu (3/1/2020) kasusnya sudah menjangkit 758.473 orang Indonesia. Berbagai aturan dari seruan pro-kontra lock down hingga larangan perayaan tahun baru memperkuat anjuran berdiam diri di rumah menjadi tindakan mutlak yang harus dipatuhi.

Keadaan ini tentu bisa menjadi sarana merekatkan kebersamaan keluarga yang sebelumnya sangat sulit dilakukan. Bukan hanya sekedar berkumpul di tanggal merah atau di akhir pekan saja. Kini si ayah yang bekerja nine to five bisa menyapa si anak yang tengah bergulat dengan buku serta layar handphone di ruang tengah, juga si ibu bisa menyiapkan sarapan hingga makan siang bersama untuk keluarga. Namun, itu hanya gambaran film keluarga bahagia yang jauh dari realita.

Malah boleh jadi bekerja di rumah memicu tekanan lebih yang berujung stres, belum lagi digerayangi bayang-bayang kedatangan ‘surat dirumahkan’ dari perusahaan yang tidak bisa bertahan karena corona. Membayangkannya saja sudah bikin pusing kepala keluarga. Bahkan, si ibu pun rentan terkena tekanan stres. Sudah sibuk mengurusi dapur, juga harus melek teknologi menjadi pengajar si anak selama belajar di rumah. Kolaborasi ini akan memicu terjadinya pertikaian antar anggota keluarga yang dampaknya akan mengarah pada rapuhnya ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Dari kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga bayangan perceraian menjadi virus yang menyeramkan bagi ketahanan keluarga. Sebagai contoh misalnya, kota Bandung yang tercatat sebagai kota dengan indeks kebahagiaan mencapai 73,42 % pada tahun 2017, saat pandemi digemparkan dengan antrian kasus pengajuan perceraian di Pengadilan Agama Soreang.

Biasanya jumlah gugatan perceraian di Pengadilan itu hanya mencapai 700 gugatan setiap bulan. Kini naik hingga menjadi seribu lebih dalam sebulan. Bukannya merekatkan malah bisa jadi meretakan. Ngeri bukan?

Lebih ngeri lagi, berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), sejak 14 Maret-22 April 2020 telah terjadi 105 kasus kekerasan terhadap perempuan, dengan 106 korban yang 67 diantaranya mengalami KDRT. Itupun baru kasus yang berhasil terungkap, tak jarang para korban memilih bungkam berharap opsi itu lebih aman. Bukannya rumah menjadi tempat teraman, malah bisa jadi tempat yang mengancam.

Suplemen menjaga jarak dan menghindari kerumunan tidaklah tepat jika tidak dibarengi dengan menguarkan rasa aman dan damai. Nantinya corona selesai malah muncul masalah baru yakni anak terlantar dan hilangnya rasa aman serta traumatis bagi para korban KDRT.

Keharmonisan keluarga bukan juga urusan masing-masing yang punya setiap rumah, tapi juga urusan pemerintah yang punya kuasa sistem dan pengarah. Tetap berdiam diri di rumah dengan jaminan aman dari corona dan ancaman keretakan keluarga itu bagaimana?

Sebagai elemen penting dalam masyarakat, keluarga menjadi tonggak penting yang menentukan arah mau dibawa kemana negara ini. Pada dasarnya, tugas orangtua tidak bisa dipisahkan antara ayah atau ibu. Keduanya saling terhubung, misalnya dalam tugas kebutuhan pangan.

Ayah bekerja mencari nafkah agar kebutuhan pangan keluarga bisa tercukupi, sedangkan ibu menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi. Pun juga dengan merawat anak, bukan sepenuhnya tugas ibu untuk mengurus anak. Anak membutuhkan keterlibatan dan kasih sayang antara ayah dan ibu secara bersamaan.

Jika keduanya saling bertentangan dan tidak mendukung, itu sama saja membuat anak dipaksa berdiri di atas dua sampan yang berlayar beda arah. Keharmonisan keluarga akan menciptakan psikologis yang baik untuk ayah, ibu hingga anak.

Tentunya, kondisi psikologis keluarga dalam menghadapi dampak Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan dalam mengatasi dinamika permasalahan yang terjadi. Bukan tanpa sebab, pasalnya salah satu cara melawan virus covid-19 adalah dengan meingkatkan daya tahan tubuh. Obat meningkatkan daya tahan tubuh semuanya ada di dalam rumah yakni keluarga.

Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menumbuhkan hormon positif dalam tubuh hingga terhindar dari tekanan stres. Semuanya bisa disajikan bersama keluarga di rumah. Misalnya menyiapkan makanan bersama, beraktivitas mengeluarlan kalori di rumah dengan bermain bersama si kecil atau melakukan kegiatan positif seperti bercocok tanam di halaman sampai berternak ikan cupang. Setiap masalah yang menerjang pun, harus dibicarakan bersama keluarga seperti rapat para menteri di singgasana. Tentunya menyenangkan bukan?

Sebagai pioneer tonggak kelanjutan arah bangsa, harusnya pemerintah juga lebih tanggap lagi menyikapi kasus yang bisa merusak tonggak estafet ini. Harus disegerakan mencari cara yang cepat dan tepat untuk mengusir wabah yang berbulan-bulan ini belum juga selesai. Sudah digerayangi ketakutan terjangkit virus, masih juga dibayangi keretakan keluarga yang sudah dibangun sejak lama.

Bahkan dibangun sebelum si corona ada. Jaminan adanya lapangan mencari nafkah, hari-hari yang aman ke sekolah, asap dapur yang terus ngebul. Memang bukan hanya tugas yang maha pemegang kebijakan saja tapi juga tugas kita semua. Sebab Negara juga adalah keluarga, perannya tidak bisa dipisah-pisah seperti halnya ibu dan ayah. Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tepat, masyarakat menjalankan dengan percaya dan taat. Maka bisa jadi, kita semua bisa sehat wal’afiat. ( Mayadasari )

ShareTweetSend
Next Post
Pondok Pesantren Al-Baghdadi Meliburkan Sementara Kegiatan Pengajian Rutin

Pondok Pesantren Al-Baghdadi Meliburkan Sementara Kegiatan Pengajian Rutin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow Us

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Geger Mayat Perempuan Muda Bercincin di Pinggir Sawah Kelurahan Mekarjati

Geger Mayat Perempuan Muda Bercincin di Pinggir Sawah Kelurahan Mekarjati

Januari 21, 2021
Nyunda Banget, Bobogohan Sambil Liwetan di Saung Kabogoh

Nyunda Banget, Bobogohan Sambil Liwetan di Saung Kabogoh

Oktober 12, 2020
Karyawan Indomaret Dua Hari Menghilang Saat Diketemukan Sudah Menjadi Mayat

Karyawan Indomaret Dua Hari Menghilang Saat Diketemukan Sudah Menjadi Mayat

Januari 8, 2021
Mayat Dalam Mobil Puluhan Lubang Peluru Ternyata Pembobol Rumah di Munjuljaya

Mayat Dalam Mobil Puluhan Lubang Peluru Ternyata Pembobol Rumah di Munjuljaya

November 1, 2020
Kompak, Warga Dusun Cipeuteuy Lakukan Giat Kerja Bakti

Kompak, Warga Dusun Cipeuteuy Lakukan Giat Kerja Bakti

2
Calon Kades Mekarbuana Hj. Rika : Dukungan Keluarga Saya Niat Calonkan Diri

Calon Kades Mekarbuana Hj. Rika : Dukungan Keluarga Saya Niat Calonkan Diri

2
Perumnas Karawang Bebas Covid-19, Sebanyak 51 Karyawan Rapid Tes Dinyatakan Non Reaktif

Perumnas Karawang Bebas Covid-19, Sebanyak 51 Karyawan Rapid Tes Dinyatakan Non Reaktif

1
Dokter Cita: ANT Korban dan Harus Direhabilitasi

Dokter Cita: ANT Korban dan Harus Direhabilitasi

1
Kegiatan Keagamaan Boleh Asal Mematuhi Protokol Kesehatan

Kegiatan Keagamaan Boleh Asal Mematuhi Protokol Kesehatan

Januari 26, 2021
Target Juara Umum Porda 2022 Porserosi Seleksi Atlet Sepatu Roda

Target Juara Umum Porda 2022 Porserosi Seleksi Atlet Sepatu Roda

Januari 25, 2021
Panitia Tim 11 Desa Karangligar Gunakan Live Streaming untuk Hasil Penghitungan Suara

Panitia Tim 11 Desa Karangligar Gunakan Live Streaming untuk Hasil Penghitungan Suara

Januari 25, 2021
Bantu Tarik Wisatawan, Diskominfo Anggarkan Rp 180 Juta untuk Sediakan Akses Internet

Bantu Tarik Wisatawan, Diskominfo Anggarkan Rp 180 Juta untuk Sediakan Akses Internet

Januari 25, 2021

Recent News

Kegiatan Keagamaan Boleh Asal Mematuhi Protokol Kesehatan

Kegiatan Keagamaan Boleh Asal Mematuhi Protokol Kesehatan

Januari 26, 2021
Target Juara Umum Porda 2022 Porserosi Seleksi Atlet Sepatu Roda

Target Juara Umum Porda 2022 Porserosi Seleksi Atlet Sepatu Roda

Januari 25, 2021
Panitia Tim 11 Desa Karangligar Gunakan Live Streaming untuk Hasil Penghitungan Suara

Panitia Tim 11 Desa Karangligar Gunakan Live Streaming untuk Hasil Penghitungan Suara

Januari 25, 2021
Bantu Tarik Wisatawan, Diskominfo Anggarkan Rp 180 Juta untuk Sediakan Akses Internet

Bantu Tarik Wisatawan, Diskominfo Anggarkan Rp 180 Juta untuk Sediakan Akses Internet

Januari 25, 2021
   
   
   

Media online Mediaseruni.co.id merupakan situs berita yang berkantor di Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Berdiri tepat pada 17 Agustus 2019 dan secara formal melakukan kegiatan jurnalistik pada tanggal 18 September 2019 berdasarkan Keputusan Kemenhumham no AHU 0047613.AH.01.01 tahun 2019 dengan Akta Notaris Erma Novita, SH., M.KN no. 08 tanggal 18 September 2019.

Follow Us

Browse by Category

  • -
  • AMANAH
  • BANDUNG
  • BEKASI
  • BISNIS KITA
  • BOGOR
  • CERBUNG
  • CIKARANG
  • DEPOK
  • GARDA BANGSA
  • GARUT
  • JAKARTA
  • KALIMANTAN
  • KARAWANG
  • KOPI HITAM
  • LAMPUNG
  • MAJALENGKA
  • MEDAN
  • NARSIS YUK
  • NASIONAL
  • NEWS SERUNI
  • OM PERES
  • OSIS
  • PAPUA
  • PARLEMENTARIA
  • PESONA WISATA
  • PURWAKARTA
  • REAL WOMEN
  • SIAPA DIA
  • TIME LIFE
  • Uncategorized
  • VIDEO SERUNI

Recent News

Kapolres

1 Juta Dosis Sehari, Kapolres Karawang: Hari Ini Target Kita 7791 Dosis

Juni 26, 2021
UPTD Puskesmas

Pasien Covid di Kecamatan Pangkalan Semuanya dari Klaster Industri

Juni 26, 2021
  • Disclaimer
  • Info Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kotak Pos
  • Pasang Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Situs Berita Online terpercaya dan terupdate
  • Tentang Media Seruni

© 2021 mediaseruni.co.id

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS SERUNI
    • KARAWANG
    • BANDUNG
    • PURWAKARTA
    • SUBANG
    • BEKASI
    • DEPOK
    • BOGOR
    • JAKARTA
    • LAMPUNG
    • SUKABUMI
    • KALIMANTAN
    • MAJALENGKA
    • GARUT
    • MEDAN
    • NTB
    • PAPUA
  • PESONA WISATA
    • OSIS
      • NARSIS YUK
  • BISNIS KITA
  • REAL WOMEN
    • TIME LIFE
  • AMANAH
  • VIDEO SERUNI
    • CERBUNG
      • KOPI HITAM

© 2021 mediaseruni.co.id