Desa Terbanyak Kandang Ayam Tak Bermanfaat, Diduga Kuat Rugikan Keuangan Negara
Published:
Mediaseruni.co.id. Ketapang Kalbar – Keuangan negara di salurkan sampai ke tingkat Desa tentu harus bermanfaat.
Baik yang di terima langsung, berupa bantuan langsung tunai, maupun dengan modal usaha.Untuk mengembangkan ekonomi kreatif,seperti program ketahanan pangan. Namun acap kali dana Desa selalu di salah gunakan alias tidak tepat sasaran yang dibuat coba coba.
Inilah yang terjadi di Desa Riam bunut Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang provinsi Kalimantan Barat. (24/10/2022)
Dikonfirmasi oleh Mediaseruni.co.id saat di rumah kediamannya ketua BPD berimisial AS
menjelaskan kalau dirinya tidak mengetahui besarnya dana belanja pembelian bibit ayam, dan pembelian bibit bebek.serta dirinya juga tidak mengetahui besarnya biaya pembuatan enam kandang di tiga dusun yang ada di Desa Riam bunut ini. Sekalipun saya ikut ke Pontianak dalam pembelian bibit ayam dan bibit bebek tersebut,
Bibit di beli dan di pesan dari Pulau Jawa menggunakan pesawat. Saya sendiri ikut jemput pengambilan bibit di bandara,”terang ketua BPD
Saat di tanya tentang data penerima bibit ternak yang di beli tersebut, ketua BPD tidak tahu dengan pasti data penerimanya. Dan dikatakannya, lebih dari seratus rumah lah yang bisa nerima bibit ayam dan bibit bebek ini.
Saat di tanya tentang kandang yang di buat dua kandang di setiap dusun?…
Ketua BPD mengatakan memang aturannya harus di Karantina dulu, baru kemudian di bagikan pada masyarakat. Maka di bangunlah kandang kandang itu.
Kekurangan dari bibit ayam dan bibit bebek karena banyak mati, maka di gantikan bibit ikan untuk di bagikan ke masyarakat.
Terkait bibit ikan yang di terima masyarakat pihak desa tidak menyiapkan terpal/ wadah untuk kolam. Dan pakan ikan pun hanya di beri seadanya,’ucapnya
Beberapa saat kemudia Sukarman selaku Sekdes di kantor Desa Riam Bunut menjelaskan kepada Mediaseruni.co.id bahwa.
“ Pembelian bibit ayam dan bibit bebek, adalah”Program ketahanan pangan,Hewani dan Nabati. dengan pagu dana 8℅ dari dana Desa (DD).di belanjakan keperluan ternak, berupa
Bibit ayam di beli sebanyak 15 buk isi 100 ekor dengan harga 1.250.000 per buk. Sedangkan bibit bebek dibeli sebanyak 14 buk isi 100 ekor dengan harga 1.650.000 per buk.
Bibit ikan nila dan bibit ikan lele sebanyak 13.000 ekor dengan harga 500 rupiah per ekor.dengan harga 6.500.000,”kata Sekdes
Lanjut Sekdes bibit di beli dan di bawa dari Pontianak, sampai di Laur lalu di Simpan di pasar rakyat, akibatnya banyak yang mati sebelum di masukan ke kandang yang di bangun di tiga dusun Desa Riam Bunut ini.
Sedangkan waktu di terima dari penjual di Pontianak semuanya aman. Mungkin karena perjalanan darat membuat bibit itu mati. Terang Sekdes.
Namun Sekdes tidak bisa menjelaskan penyebab matinya bibit ayam dan bibit bebek, serta tidak bisa menerangkan berapa persen bibit yang mati dari 2.900 ekor bibit ayam dan bibit bebek yang di beli. Begitu juga bibit ikan ada juga yang mati.
Lanjut sekdes, kandang yang ada di bangun itu, rencana nya, sisa di bagikan pada masyarakat, bibit ayam juga bebek untuk di kelola oleh Bum Des di Desa Riam Bunut.
Sedangkan bibit ikan pihak Desa tidak menyediakan kolam/wadah terpal untuk di bagikan. Umpan/pakan ikan pun kita hanya sediakan seadanya. Tutup Sekdes.
Di temui di kediamannya inisial YS warga dusun Aur kuning menerangkan awal pendataan dirinya oleh RT setempat, di janjikan bibit ayam, namun begitu realisasi nya hilang cerita bibit ayam, timbul bibit ikan yang di terimanya. Sebanyak 50 ekor bibit ikan lele dan di beri pakan, umpan ikan sebanyak 2 ons. Di tanya tentang manfaat dari bantuan ini, YS bukannya terbantu malah membuat beban baru pada dirinya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli umpan dan membuat kolam,’ucapYS mengakhiri.
saat di menjumpai Warga,tanahnya yang di bangun kandang kalau kandang yang di buat itu, tidak ada di masukan bibit ayam dan bibit bebek sama sekali. Lalu kami dapat kabar bibit ayam dan bebek telah habis di bagikan.
Dan ada yang bilang kalau bibit ayam dan bibit bebek memang banyak mati saat sampai di kandang.barulah sisanya di bagikan, sebanyak 5 ekor per kep. Terangnya (Roesliyani)