Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian publik setelah sebuah video yang viral mengungkap bahwa Kaesang bersama istrinya, Erina Gudono, diduga memanfaatkan jet pribadi saat mereka bepergian ke Amerika Serikat untuk berlibur. Peristiwa ini mengundang berbagai reaksi dari masyarakat, yang penasaran dengan gaya hidup dan perjalanan mewah yang dilakukan oleh keluarga presiden.
Namun, kini beredar di media sosial klaim yang menyebutkan bahwa jet pribadi yang digunakan oleh Kaesang adalah hasil dari dugaan praktik korupsi yang dilakukan oleh Jokowi selama masa kepemimpinannya. Tuduhan ini memicu berbagai spekulasi dan perdebatan di kalangan netizen, menambah panasnya isu seputar keluarga presiden.
Kabar tersebut menjadi viral di media sosial setelah sebuah akun YouTube bernama Infotama News mengunggah video yang menuduh Kaesang menggunakan jet pribadi saat berlibur, yang diduga merupakan hasil korupsi Jokowi. Video ini dengan cepat menyebar luas, memicu perbincangan hangat dan menambah bahan bakar pada kontroversi yang sedang berkembang.
Namun apakah informasi tersebut benar?
Setelah ditelusuri oleh Tim Cek Fakta Suara.com, ditemukan sebuah video dari channel YouTube bernama Infotama News yang menyebarkan narasi bahwa jet pribadi Kaesang adalah hasil dari korupsi yang dilakukan oleh Jokowi. Selain itu, video tersebut juga menuduh bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sengaja bungkam terkait dugaan rekening gendut milik Gibran dan Kaesang, menambah kontroversi dan spekulasi di kalangan masyarakat.
Klaim tersebut semakin diperkuat oleh gambar thumbnail yang menunjukkan Gibran dan Kaesang sedang diperiksa oleh pihak kepolisian dan penyidik KPK, dengan tumpukan uang dalam koper sebagai latar belakang. Gambar ini dirancang untuk mempertegas narasi yang disampaikan dalam video tersebut, yang diunggah pada 31 Agustus 2024. Visual yang provokatif ini memancing perhatian penonton, memperkuat spekulasi seputar dugaan keterlibatan mereka dalam kasus korupsi.
Penjelasan
Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa thumbnail video tersebut ternyata hasil manipulasi. Gambar yang menampilkan penyidik KPK dengan uang dalam koper itu sangat mirip dengan foto yang pernah dimuat dalam artikel di detik.com berjudul “Deretan Harta Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel yang Kena OTT KPK.” Manipulasi ini tampaknya dilakukan untuk memberikan kesan bahwa Gibran dan Kaesang terlibat dalam kasus korupsi, padahal gambar tersebut sebenarnya berasal dari pemberitaan yang sama sekali tidak terkait dengan mereka.
Dalam video tersebut, terdapat narasi yang mengutip Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat, yang menyatakan bahwa Kaesang Pangarep perlu menjelaskan asal-usul jet pribadi yang ia gunakan saat bepergian ke Amerika Serikat bersama istrinya. Menurut Achmad, transparansi mengenai sumber dananya sangat penting agar publik mendapatkan kejelasan terkait isu ini dan menghindari spekulasi yang semakin liar.
Narasi itu berasal dari sebuah artikel di rmol.id yang memiliki judul. “KPK Perlu Dalami Sumber Dana Jet Pribadi Kaesang Pangarep”.
Selanjutnya, dalam video tersebut, narator membacakan artikel lain yang juga berasal dari rmol.id dengan judul. “MK Larang Kaesang Maju Pilkada, Umur Kurang 4 Bulan”.
Artikel ini mengulas langkah Kaesang Pangarep yang berencana untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, namun menghadapi kendala yang signifikan akibat perubahan aturan syarat usia calon yang ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan ini bagai palang yang menghalangi jalan Kaesang, mengakibatkan rencananya untuk maju dalam kontestasi politik tersebut terancam terhenti. Perubahan regulasi ini menunjukkan dinamika yang dapat memengaruhi arah karier politik para calon, termasuk Kaesang yang harus memikirkan strategi alternatif dalam menghadapi situasi ini.
Selain itu, terdapat narasi yang mengulas mengenai keputusan Presiden Jokowi untuk meningkatkan tunjangan bagi jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh Indonesia, yang malah memicu kecurigaan di kalangan masyarakat. Langkah ini seolah memberi sinyal yang mengundang pertanyaan, apakah ada motif tersembunyi di balik kenaikan tersebut. Masyarakat mulai berspekulasi mengenai potensi pengaruh tunjangan yang lebih tinggi terhadap independensi dan integritas KPU dalam menyelenggarakan pemilihan umum yang adil dan transparan.
Bahwa terdapat niat tersembunyi di balik peningkatan tunjangan yang berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Narasi ini memiliki kesamaan dengan artikel yang dipublikasikan oleh rmol.id yang berjudul “Jokowi Punya Niat Terselubung dengan Menaikkan Tunjangan KPU”.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, narasi yang mengklaim bahwa jet pribadi Kaesang adalah hasil dari praktik korupsi Jokowi tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Klaim ini termasuk dalam kategori konten yang telah dimanipulasi atau berita yang tidak akurat (hoaks). Dengan kata lain, informasi tersebut lebih mirip dengan ilusi daripada fakta, menciptakan gambaran yang keliru dan menyesatkan publik mengenai isu ini. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap kritis dan melakukan verifikasi sebelum mempercayai informasi yang beredar.