JAKARTA, mediaseruni.co.id – Lampu-lampu kini menyala terang di Dusun Kiku Wanggarara, Kabupaten Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), menandai berakhirnya puluhan tahun kegelapan yang membelenggu. Sebuah revolusi energi yang membawa harapan baru bagi peningkatan kualitas hidup dan akselerasi perekonomian lokal di salah satu daerah terpencil Indonesia.
Sebelumnya, kehidupan di dusun ini bergantung sepenuhnya pada penerangan seadanya, seperti lampu minyak, yang membatasi aktivitas ekonomi dan pendidikan, terutama setelah matahari terbenam. Kondisi ini menjadi cerminan dari sekitar 5.700 desa dan 4.400 dusun lain di Indonesia yang masih belum terjamah listrik.
Yustinus Dapa Umbu, Kepala Dusun Kiku Wanggarara, mengungkapkan rasa syukur dan keheranannya atas realisasi program Listrik Perdesaan (Lisdes) yang diinisiasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah. Dengan listrik, anak-anak kami kini dapat belajar lebih optimal di malam hari, membuka gerbang ilmu yang sebelumnya terbatas. Lebih dari itu, kami melihat potensi besar untuk menggerakkan roda perekonomian lokal," ujarnya pada Minggu (21/12/2025).

Related Post
Ia mengenang masa-masa sulit di mana keterbatasan penerangan menjadi penghalang utama. "Jika minyak habis, kegelapan total melanda. Saat hujan, anak-anak tak bisa belajar. Segala aktivitas menjadi serba terbatas," kenangnya, menggambarkan betapa vitalnya kehadiran listrik bagi masyarakatnya.
Program Lisdes tahun anggaran 2025 ini menjadi angin segar yang membawa jaringan listrik hingga ke pelosok Dusun Kiku Wanggarara. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk pemerataan akses energi sebagai fondasi pembangunan nasional.
Komitmen pemerintah terhadap pemerataan akses energi ini juga ditegaskan oleh Presiden Prabowo Subiantoro. Beliau menekankan bahwa listrik bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan katalisator fundamental bagi tiga pilar utama pembangunan: peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, akses layanan kesehatan yang lebih baik, dan akselerasi pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.
"Saya di sini memastikan bahwa kita akan beri listrik ke semua desa di seluruh Indonesia secepat-cepatnya. Itu adalah tekad saya sebagai Presiden Republik Indonesia," tegas Prabowo. Target ambisius Presiden adalah memastikan seluruh desa di Indonesia teraliri listrik dalam kurun waktu empat tahun, sebuah janji yang diharapkan akan membuka isolasi ekonomi dan sosial bagi jutaan warga di daerah terpencil.
Kehadiran listrik di Kiku Wanggarara menjadi bukti nyata bahwa investasi pada infrastruktur dasar seperti energi memiliki dampak multi-dimensi, tidak hanya menerangi rumah, tetapi juga menyalakan harapan, menggerakkan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.









Tinggalkan komentar