Industri Asuransi Kebal Krisis? Analis Ungkap Fakta Mengejutkan!

Industri Asuransi Kebal Krisis? Analis Ungkap Fakta Mengejutkan!

Jakarta, mediaseruni.co.id – Sektor asuransi Indonesia menunjukkan ketahanan yang luar biasa di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dengan rasio modal dan investasi yang solid, industri ini diprediksi akan terus stabil hingga akhir tahun 2025.

Kesehatan finansial perusahaan asuransi, yang diukur melalui Rasio Risk Based Capital (RBC) dan Rasio Kecukupan Investasi (RKI), menjadi fondasi utama stabilitas ini. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), misalnya, mencatatkan RBC sebesar 360,9% per September 2025, jauh melampaui rata-rata industri yang berada di angka 326,4%. Sementara itu, RKI TUGU mencapai 272,6% per Juli 2025, juga jauh di atas rata-rata industri asuransi umum dan reasuransi yang hanya 166,5%.

Industri Asuransi Kebal Krisis? Analis Ungkap Fakta Mengejutkan!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

"RBC dan RKI di atas rata-rata industri menunjukkan kesehatan keuangan yang sangat baik. Risiko gagal bayar klaim sangat kecil karena kebutuhan klaim dan cadangan sudah tercover dengan investasi maupun modal yang dimiliki," jelas analis Trimegah Sekuritas, Kharel Devin, di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

COLLABMEDIANET

Kharel menambahkan, level RBC TUGU berada dalam kisaran optimal, di atas ketentuan minimal OJK sebesar 120% namun tidak terlalu tinggi sehingga tetap produktif. Hal ini menunjukkan bahwa TUGU memiliki modal yang kuat namun tidak menganggur, melainkan terus menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.

Lebih lanjut, Kharel menekankan pentingnya bagi perusahaan asuransi umum untuk menjaga keseimbangan rasio RBC. Modal yang solid diperlukan untuk menyerap risiko, namun juga harus tetap produktif agar mampu memberikan imbal hasil yang optimal bagi para investor. Dengan fundamental yang kuat, industri asuransi Indonesia siap menghadapi tantangan dan terus bertumbuh di masa depan.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar