Jakarta, mediaseruni.co.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng China dalam upaya ambisius menata ruang laut dan melindungi ekosistem Teluk Balikpapan. Langkah ini diwujudkan melalui training workshop Joint Marine Spatial Planning (MSP) yang digelar bersama FISO Xiamen University di Xiamen, Tiongkok.
Direktur Perencanaan Ruang Perairan Ditjen PRL KKP, Abdi Tunggal Priyanto, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini bertujuan menciptakan Teluk Balikpapan yang resilien, terkendali, dan berkelanjutan. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan antara ekosistem yang lestari dengan pembangunan ekonomi yang produktif dan modern.
"Teluk Balikpapan saat ini didominasi ekosistem mangrove, permukiman nelayan, jalur kapal, dan habitat Pesut yang terancam punah. Pembangunan tanpa perencanaan matang berpotensi memicu konflik tata ruang, masalah sosial, dan kerusakan lingkungan," ujar Abdi dalam keterangan resminya.
Kerja sama dengan Universitas Xiamen diharapkan memberikan masukan teknis krusial dalam revisi Perda Provinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2023 dan integrasinya ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).
KKP menjadikan perencanaan tata ruang laut sebagai fondasi utama dalam menghadapi tantangan seperti degradasi lingkungan, overfishing, dan konflik pemanfaatan ruang. Lima pilar kunci yang diusung adalah keberlanjutan lingkungan, produktivitas ekonomi, inklusivitas sosial, penguatan berbasis sains, dan ketahanan iklim.
Tinggalkan komentar